JAN 10, 2022@11:30 WIB | 671 Views
Maverick Vinales melangkah ke MotoGP bersama Suzuki setelah tampil mengesankan selama menjadi rookie di Moto2, mempelopori kembalinya pabrikan motor asal Hamamatsu tersebut ke papan atas dunia balap motor. Menghabiskan dua tahun bersama Suzuki, rider asal Spanyol itu membawa timnya meraih kemenangan MotoGP pertama sejak 2007 di sirkuit Silverstone (Inggris) dan diambil alih oleh Yamaha untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang hampir bergabung ke Ducati.
Meskipun awal yang menjanjikan bersama perusahaan Jepang tersebut setelah mencetak tiga kemenangan dari lima balapan pertamanya bersama tim, Vinales menjadi terkenal karena penampilannya yang tidak konsisten selama empat setengah tahun berikutnya. Dia meninggalkan Yamaha di pertengahan tahun 2021 ketika kontraknya dihentikan sebagai hukuman karena menyebabkan kerusakan 'sengaja' pada motornya ketika mengubah pengaturan motor secara sepihak.
Dalam sebuah wawancara dengan The Race, Vinales mengakui bahwa dia salah meninggalkan tim Suzuki yang sedang naik daun untuk Yamaha pada tahun 2017, meskipun dia mengatakan ini karena dia menghabiskan begitu lama waktu untuk berjuang mendapatkan M1 yang sesuai dengan keinginannya.
“Saya tidak ingin berbicara terlalu banyak tentang masa lalu, tetapi jelas bahwa saya telah melakukan kesalahan. Pada akhirnya kami telah menciptakan tim yang sangat bagus, tetapi pada saat itu Yamaha adalah motor pemenang dan saya memilih untuk mengambil jalan itu. Saya tidak tahu apakah itu benar atau salah, karena pada akhirnya Anda yang membuat keputusan,” kata Maverick Vinales.
“Saya hanya ingin mengucapkan kata-kata manis kepada mereka, karena tidak ada hal buruk yang ingin saya katakan. Saya selalu mengatakan motor itu hebat, tetapi kami tidak tahu persis bagaimana membuatnya bekerja, karena terkadang saya merasa tidak terkalahkan dan di waktu lain saya menjadi yang terakhir.” Setelah memutuskan pergi dari Yamaha, Maverick Vinales menandatangani kontrak dua tahun dengan Aprilia. [dhe/zz/timBX]
