JAN 18, 2024@09:10 WIB | 294 Views
Mazda Motor Corporation mencapai kesepakatan dengan Tesla untuk mengadopsi Standar Pengisian Daya Amerika Utara (NACS) untuk port pengisian daya pada kendaraan listrik baterai (BEV) perusahaan tersebut yang diluncurkan di Amerika Utara mulai tahun 2025 dan seterusnya.
Mazda akan mendorong adopsi NACS untuk menyediakan pilihan pengisian daya yang lebih luas kepada pelanggan. Penambahan ini akan memberikan pelanggan Mazda BEV kenyamanan pengisian daya yang lebih baik melalui akses ke lebih dari 15.000 Tesla Supercharger di seluruh Amerika Utara.
Merek asal Jepang ini bisa terbilang telat bergabung dalam aliansi NACS karena beberapa produsen besar seperti Honda, Hyundai, Kia, Genesis, and General Motors sudah mengumumkan integrasi lebih awal.
Langkah Mazda sebenarnya cukup unik dan sedikit berbeda daripada pabrikan lainnya. Pertama, saat ini tidak model mobil full listrik yang diproduksi yang dirilis di pasar Amerika dan satu-satunya adalah varian PHEV yakni CX-90.
Kedua, sebenarnya pabrikan telah merilis mobil listrik sepenuhnya, MX-30 untuk pasar Amerika namun Mazda malah menghentikan produksinya di bulan Juli 2023. Alasan yang diberikan adalah hanya ingin fokus pada hibrida untuk elektrifikasi di Amerika Utara.
Jadi bisa dibilang Mazda sedikit tertinggal dibandingkan merek lain soal persiapan memasuki era elektrifikasi kendaraan. Untungnya menurut laporan dari Jepang menyebutkan EV karya Mazda di masa datang didasarkan pada platform yang sudah ada yang juga mendukung model bertenaga ICE.
Terakhir, perusahaan juga mulai membuka mata dengan melihat persaingan lebih banyak berpusat di mobil bergaya SUV dan crossover. Apalagi jika melihat fakta dua produsen mobil supercar, Ferrari dan Lamborghini yang sudah berani menentang tradisi dengan merilis mobil SUV versi mereka, jadi kalau mereka bisa kenapa Mazda tidak? [wic/timBX].