DEC 22, 2021@14:30 WIB | 724 Views
Tim yang berbasis di Woking itu terus memperluas pengembangan mereka di luar Formula 1 dan pada akhir November, mereka menyelesaikan pembelian 75% saham pengendali di tim Arrow McLaren SP IndyCar, sementara usaha di ajang Extreme E akan diluncurkan pada 2022.
Langkah selanjutnya adalah meresmikan minat yang sebelumnya dideklarasikan di Formula E dan WEC. Pada bulan Januari, McLaren menandatangani opsi untuk bergabung dengan grid Formula E untuk musim 2022-2023, yang merupakan musim berikutnya, dimana musim 2021-2022 akan dimulai di Arab Saudi pada 28 Januari.
Mengenai WEC, CEO McLaren Racing Zak Brown sempat menyatakan bahwa ini adalah: "sesuatu yang kami lihat, tetapi itu harus menjadi waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan sumber daya yang tepat.”
Brown juga sebelumnya mengatakan bahwa McLaren berniat untuk memperkuat rencana mereka mengenai seri lain sebelum akhir 2021, tetapi kerangka waktu tersebut telah dimundurkan.
“Kami masih memiliki beberapa minggu lagi,” kata Brown, dikutip oleh GPFans. “Saya pikir secara realistis, itu mungkin akan merayap ke kuartal 1 tahun depan, yang secara teknis memberi rasa nyaman. Apa yang mendorong timeline adalah jika kami memasuki persiapan teknis yang perlu dilakukan untuk dipersiapkan, dan kami telah melakukan cukup banyak pekerjaan pada kedua seri agar nyaman dengan timeline yang sedikit bergerak.
“Alasan timeline bergerak adalah kami belum dalam posisi untuk membuat keputusan. Juga, secara komersial itu perlu masuk akal bagi kami dan kami harus merasa nyaman dengan posisi kami saat ini dengan tim IndyCar dan Extreme E kami.
“Kami telah menyelesaikan hari pertama pengujian di Extreme E, kami bersiap untuk mobil ketiga di Indy dalam seri IndyCar pada tahun 2023. Saya pikir itu akan menjadi awal kuartal 1 (tahun 2022) sebelum kami membuat keputusan akhir.” [dhe/zz/timBX] berbagai sumber
