MENU
icon label
image label
blacklogo

Melirik Kisah Perjalanan Toyota Hilux

AUG 24, 2020@13:00 WIB | 1,196 Views

Kendaraan komersil seperti pickup , punya peran sangat penting dalam menunjang roda perekonomian. Kendaraan jenis ini umumnya dipakai untuk mengangkut barang, baik yang dipakai di sektor pertambangan, perkebunan, perindustrian, maupun perdagangan, sehingga menawarkan nilai tambah bagi konsumen.

Sebagai perusahaan mobilitas, Toyota memberikan solusi mobilitas yang lengkap mulai dari mobil penumpang hingga deretan produk di sektor komersil yang dijual di berbagai belahan dunia. Salah satu yang sangat akrab di telinga adalah Toyota Hilux. Berikut kisah singkat Hilux selama lebih dari setengah abad.

Pick up pertama Toyota

Sekitar 30 tahun sebelum Hilux pertama lahir, Toyota telah membuat model truk di tahun 1935, lebih cepat 1 tahun dari mobil penumpang Toyota pertama yakni Toyoda Model AA di tahun 1936. Truk ringan itu diberi nama Toyoda Model G1, dibuat untuk mendukung unit usaha saat itu di bidang pemintalan benang. Model G1 selesai diproduksi bulan Agustus 1935 dan dijual di akhir tahun 1935 oleh Hinode Motors sebagai dealer pertama Toyota.

(Toyoda Model G1)

Model G1 merupakan truk ringan yang mengandalkan mesin 3.389 cc 6-silinder bertenaga 65 PS pada 3.000 rpm, sama persis dengan milik Toyoda Model AA karena keduanya dikembangkan secara bersamaan. Hal ini menegaskan bahwa Toyota sudah menerapkan konsep berbagi komponen untuk berbagai model sejak awal produksi. Dimensi Model G1 cukup besar, bermodalkan panjang 5.950 mm, lebar 2.191 mm, dan wheelbase 3.594 mm, dengan kapasitas angkut maksimum 1,5 ton. Total ada 379 unit Truk Model G1 yang diproduksi.

Baca Juga: Dari Kendaraan Komersil Hingga Untuk Gaya, Kisah Perjalanan Toyota Hilux

Cikal Bakal Pikap Toyota

Lepas era Perang Dunia Ke-2, Toyota meningkatkan kapasitas produksi kendaraan komersil terkait upaya pemulihan ekonomi negara. Tidak heran jika kendaraan niaga jenis truk ringan menjadi salah satu target utama produksi, diantaranya dengan meluncurkan Toyopet RK23 di tahun 1956.

Dengan panjang hanya 4.290 mm, RK23 diposisikan sebagai light truck atau pikap. Tampilannya juga sudah lebih modern untuk truk di masanya, dengan bonnet memanjang dan sepasang lampu depan membulat sebagai ciri khas mobil di era tersebut. Ia juga memanfaatkan sasis ladder frame yang didedikasikan untuk truk ringan, berbeda dengan sasis truk Toyota lain yang umumnya menggunakan milik model sedan.

Sebagai mobil pengangkut ringan, RK23 menggunakan mesin bensin 1.453 cc 4-silinder bertenaga 48 PS pada 4.000 rpm. Tahun 1958, RK23 digantikan oleh RK30 yang sudah mengadopsi sinkromes pada transmisi dan memindahkan tuas transmisi ke kolom setir supaya bisa dinaiki oleh 3 orang. Supaya lebih akrab di telinga pelanggan, namanya diubah menjadi Toyopet Stout di tahun 1959 dan Toyota Light Stout di tahun 1963. Setelah itu, Light Scout dihentikan produksinya karena berada di segmen yang sama dan digantikan oleh Toyota Hilux.

Sejarah Awal Toyota Hilux

Memasuki tahun 1960an ada pergeseran tren desain truk Toyota. Guna meningkatkan daya angkut, hidung truk dihilangkan dan mesin dipindahkan ke bawah jok depan. Dengan begitu, bak truk bisa dibuat lebih panjang tanpa mengurangi dimensi keseluruhan truk sebagai upaya menambah kapasitas bak.

(Hi Lux Gen 1)

Toyota tetap mempertahankan mesin di depan pada Toyota Hilux yang pertama meluncur di tahun 1968. Kebutuhan sebagai pikap perkotaan yang tidak membutuhkan daya angkut barang besar membuat Hilux tidak perlu menanggalkan hidungnya. Hal ini disesuaikan pula dengan asal namanya, yaitu High (tinggi) dan Lux (mewah) sehingga melepaskan kesan mobil angkutan barang.

Toyota juga melihat tren kendaraan komersil di Amerika Serikat, sebagai salah satu market terbesar yang lebih memilih mobil dengan hidung, bahkan hingga sekarang. Dan terbukti, Hilux bisa diterima di negara tersebut. Pasar AS begitu penting karena Hilux telah masuk ke sana sejak tahun 1969. Yang tidak kalah penting, secara safety model dengan hidung lebih melindungi penghuni kabin saat kecelakaan.

(Hi Lux Gen 2)

Hilux generasi awal mengadopsi konstruksi sasis terpisah antara kabin dan bak belakang, serta mengandalkan suspensi double wishbone di depan dan per daun (leaf spring) di belakang. Dengan daya angkut maksimal 1.000 kg, Hilux memakai mesin 1.490 cc 4 silinder bertenaga 70 PS pada 5.000 rpm serta transmisi manual 4-speed. Tahun 1971, Hilux memanfaatkan mesin lebih besar 1.587 cc 4-silinder bertenaga 83 PS pada 5.400 rpm, disertai opsi bak belakang standar atau lebih panjang.

Hilux juga mencatat milestone di generasi ketiga dengan mencatat produksi lebih dari 1 juta unit di akhir tahun 1978, tepat 1 dekade sejak kemunculan di tahun 1968. Hilux mencatat peningkatan penjualan cukup signifikan di periode 1973-1978 dengan ekspor mencapai 800.000 unit lebih. Di Amerika Serikat, Hilux berhasil membangun pasar baru sebagai pikap untuk kebutuhan rekreasi. Sedangkan di negara lain, Hilux diposisikan sebagai kendaraan komersil dengan durabilitas dan nilai ekonomi tinggi.

Hilux dengan 4WD

Kisah generasi ketiga Hilux sebagai pionir inovasi tidak berhenti di sini. Model penggerak 4 roda (4WD) masuk ke dalam line-up Hilux di bulan Oktober 1979. Ia juga menggunakan mesin lebih besar 18R-J 2.000 cc 4-silinder bertenaga 109 PS. Tambahan fitur ini membuat keandalan Hilux di berbagai kondisi jalan kian meningkat dan membuatnya dapat diterima dengan baik di pasar global yang memiliki karakteristik medan jalan beragam.

(Hi Lux Gen 3)

Mesin Diesel dan Kabin Ganda

Di bulan Desember 1979, dapur pacu diesel Type L untuk pertama kalinya dipakai oleh Hilux berpenggerak roda belakang. Mengandalkan unit 2.188 cc 4-silinder sanggup menghasilkan tenaga 72 PS pada 4.2000 rpm dan torsi 14,5 kgm pada 2.400 rpm. Keberadaan dapur pacu diesel semakin memperkuat nilai jual Hilux di sektor komersil berkat mesin diesel irit dan tangguh.

Tidak berhenti sampai di situ, model kabin ganda (double cabin) dengan 2 deret bangku diperkenalkan di bulan Oktober 1981. Generasi ke-4 yang resmi meluncur di tahun 1983 memperoleh servis dari unit diesel 2L 2.446 cc 4-silinder bertenaga 76 PS dan torsi 15,8 kgm. Rentang usia mesin 2L sangat panjang karena sempat dipakai oleh Toyota Kijang Kapsul pikap yang beroperasi di Indonesia medio tahun 2000-2004.[prm/timBX]

Tags :

#
autonews,
#
hilux,
#
toyota,
#
pick up

X