JAN 17, 2019@10:00 WIB | 8,594 Views
Rasanya jika hanya melihat peluncuran New Avanza dan Veloz tanpa mencobanya, sepertinya sangat tidak adil. Kami berkesempatan langsung mencoba unit tes Avanza yang ternyata disediakan di roof top Hotel Fairmont, Jakarta. Ada 2 unit New Avanza tipe 1.5G yang disediakan.
Unit pertama yang kami gunakan adalah Toyota New Avanza 1.5G manual transmission, karena memang tipe tertinggi dari New Avanza tidak ada transmisi otomatisnya. Sempat kecewa, tapi mau bagaimana lagi BlackPals? We like three pedals!
Ada rasa mewah ketika pertama kali menghidupkan mesinnya. Ya mirip-mirip Innova dikit, ketika mesin dinyalakan, layar head unit menyala dan menampilkan logo toyota. Pengaturan A/C pun tidak pakai putar-putaran kompor lagi, namun sudah menggunakan tombol digital, menarik.
Ketika melaju awal, sama seperti Avanza sebelumnya, tarikannya tidak terlalu responsif. Namun relatif stabil dengan penyesuaian pada sistem suspensi depan MacPherson Strut dan suspensi belakang 4-Link Lateral Rod, sehingga menambah stabilitas dan kenyamanan berkendara. Nice Move!
Kabin pun juga terasa lebih senyap. Toyota menambahkan body structure dan sound insulation materials, sehingga menambah kesenyapan. Mengenai audio, hadirnya head unit touch screen terbaru dengan keunggulannya yang baik merupakan nilai plus dari perubahaan New Avanza ini, plus tipe tertinggi ini sudah memiliki 6 speaker. Termasuk dua tweeter yang ada di pilar depan mobil, sehingga suara yang keluar pun lebih “merata” atau sempurna. Tombol-tombol yang terdapat di setirnya sangat membantu ketika ingin mengutak-atik fungsi head unit ketika berkendara.
Untuk baris kedua, saya yang tingginya 178 cm, duduk dibangku kedua masih nyaman, dengan tambahan cup holder di bagian tengah. Namun ntah kenapa kalau duduk di belakang, kami lebih suka Avanza yang lama, karena lebih terasa luas. New Avanza ini kami rasa sempit, walaupun sudah memajukan bangku tengah.
Buat yang “haus” dengan colokan, Toyota memberikan satu unit power outlet di tiap baris. Untuk baris pertama dan kedua menggunakan power outlet dengan model cigarette lighter, dan dibaris ketiga menggunakan “colokan” model USB. Jadi nggak rebutan lagi dong ya buat nyolok ke baris satu atau baris kedua. Sayangnya, untuk mengetahui “keindahan” headlamp barunya tidak dapat diketahui lantaran unit ini kami test ketika siang hari.
Secara keseluruhan, mobil ini istimewa dengan perubahan yang terjadi, plus harganya belum mengalami kenaikan, dan sudah didistribusikan massal ke beberapa dealer di jakarta. Sudah ada yang punya BlackPals?[prm/timBX]
