FEB 10, 2025@14:00 WIB | 176 Views
Belum ini, Mercedes-Benz Indonesia menghadirkan versi listrik dari GLB yaitu EQB di tanah air. Namun sebuah kabar kurang baik datang dari mobil ini dimana SUV listrik 7 seater ini terkena recall atau penarikan unit kembali.
Melansir Carscoops, Jumat (7/2/2025), recall pada GLB ini hanya terjadi di pasar Amerika Serikat. Total ada sekitar 7.362 unit GLB disana yang terkena recall. Disebutkan recall harus dilakukan karena adanya potensi mobil yang mudah terbakar.
Disebutkan, beberapa unit mobil punya perakitan dan peletakan sistem kelistrikan yang justru dianggap berbahaya. Dalam kondisi tertentu, kelistrikan pada mobil ini punya bahan baku atau kualitas pemasangan yang baru dan akan berdampak baterai dan komponen penting lainnya.
Lalu ketika mobil melakukan isi daya, terutama dalam kondisi fast charging juga berpotensi mengalami kebakaran. Disebutkan pengisian daya fast charging punya arus listrik voltase tinggi yang bila terhubung mobil yang punya kelistrikan dan kabel berkualitas buruk, maka akan terjadi potensi kebakaran fatal.
Lalu Mercedes-Benz juga menemukan adanya masalah pada bagian software. Pada menu manajemen baterai, disebutkan adanya ketidakakuratan data antara sistem mobil dan kinerja baterai. Hal ini membuat Mercy perlu melakukan update software karena hal ini juga berkaitan dengan potensi kebakaran di GLB ini.
Masalah ini sendiri sejatinya sudah dikeluhkan beberapa pengguna di sejak 2023 silam. Awalnya masalah ini pertama kali muncul di Tiongkok. Lalu hal ini menjadi perhatian cukup besar bagi Mercedes-Benz global karena semua unit mobil EQB menggunakan baterai dari Farasis Energy yang berasal dari Tiongkok.
Sejauh ini memang belum ada info apakah recall pada Mercedes-Benz EQB ini juga berpengaruh ke Indonesia atau tidak. Terlebih EQB yang masuk ke pasar Indonesia masih berstatus CBU dari Hungaria. [edo/timBX]