FEB 22, 2021@13:00 WIB | 758 Views
Kepala insinyur Mercedes , Christian Früh, telah mengungkapkan bahwa penanganan dan pengemasan berada di balik keputusan merek untuk melepaskan mesin 6 silinder dari jajaran C-Class. Kita semua telah mendengar dan memproses berita bahwa tidak akan ada C-Class (bahkan AMG) yang ditawarkan dengan V8 di generasi mendatang. Peraturan emisi seperti apa adanya, alasan keputusan Mercedes jelas. Namun, yang kurang jelas adalah mengapa straight-six juga harus pergi.
Berbicara kepada Automobilwoche Jerman , Früh mengungkapkan bahwa mesin 3.0 liter akan menjadi kompromi yang terlalu besar. Insinyur ini mengatakan bahwa untuk mengakomodasi mesin yang lebih besar, ujung depan harus bertambah 50 mm (hampir dua inci). Lebih buruk lagi, mesin yang lebih berat akan meningkatkan beban pada as roda depan, yang berdampak negatif pada handling . Keunggulan tenaga yang ditawarkan straight-six juga terlalu tinggi.
“Dari segi performa, kami memiliki lebih dari sekedar perbedaan antara mesin empat dan enam silinder melalui model hybrid plug-in. Selain sedikit peningkatan dalam kehalusan, mesin ini memiliki efisiensi yang jauh lebih baik," papar Früh kepada Automobilwoche. Setiap C-Class akan dialiri listrik sampai tingkat tertentu. Mobil di ujung bawah kisaran mungkin menerima hybrid ringan sedangkan model kelas atas akan menjadi hybrid plug-in.
Bagi penggemar dinamika penggerak roda belakang Mercedes, ada kabar baik. Mercedes akan terus memasang mesin secara longitudinal, daripada memasangnya secara melintang. Ruang, complexity dan menghemat biaya keuntungan dari mounting samping mesin tidak dapat menebus “tak terbantahkan” keuntungan setup performa memanjang tradisional di kelas premium. “Keunggulannya termasuk traksi yang superior, kemudi yang benar-benar bebas dari pengaruh mengemudi, dan sasis premium dengan desain gardan belakang yang kompleks," Hasilnya adalah karakteristik kenyamanan, handling, stabilitas berkendara yang jelas lebih unggul dari mobil berpenggerak roda depan,” lanjut Früh.
Fruh juga mengungkapkan bahwa meskipun ada rencana untuk memperkenalkan C-Class listrik di beberapa titik di masa depan, itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat, dan bahkan mungkin tidak akan terjadi pada generasi mendatang ini. Dia menjelaskan bahwa meskipun para insinyur mungkin bisa memasukkan cukup baterai dan motor ke dalam platform MRA mobil untuk membuat EV, itu "akan merusak DNA C-Class". “Meskipun Arsitektur Kendaraan Listrik Mercedes dapat digunakan untuk E- dan S-Class, ukuran dan anggaran C-Class berarti hal itu tidak dapat segera terjadi,” pungkas Fruh. [ibd/timBX]