MAR 15, 2018@10:00 WIB | 1,490 Views
Produsen mobil asal Jepang, Mazda Motor Corportaion, bersiap-siap untuk meluncurkan mesin SkyActiv-X tahun depan (2019). Mesin ini akan membawa teknologi pengapian kompresi yang dikoreksi lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil listrik.
Kendaraan lisrik memang tidak menghasilkan nol emisi, karena hampir semua penggeraknya telah menggunakan metode listrik. Namun Mazda mengatakan, powertrains listrik saat ini tidak memuaskan harapan masyarakat akan pengurangan emisi gas buang yang dikeluarkan oleh kendaraan listrik. Untuk itu Mazda terus melakukan riset pada peningkatan efisiensi mesin pembaakaranya.
Meski terdengar cukup tidak masuk akal untuk membandingkan dengan kendaraan listrik. Menurut Mazda, dua pertiga produksi mobil listrik saat ini masih mengandalkan bahan bakar fosil. Bahkan Mazda tidak percaya jika kendaraan listrik tidak memiliki nol emisi.
Mazda meyakini bahwa pengukuran yang lebih realistis adalah metode Well-to-Wheel yang mempertimbangkan "ekstraksi bahan bakar, manufaktur dan pengiriman". Metode ini lebih signifikan daripada metode Tank-to-Wheel yang saat ini sering digunakan untuk menguji kendaraan.
Menurut perhitungan Mazda, mobil listrik hanya membutuhkan kapasitas baterai 20 kWh dan dapat menempuh jarak 100 km. itu artinya mobil litsrik memiliki emisi mencapai 200 g / km. Jadi secara signifikan lebih bagus kendaraan yang didukung oleh mesin bensin hanya mempunyai (156 g / km) atau gas petroleum cair (100 g / km).
Lebih jauh Mazda mengatakan menggunakan perhitungan Well-to-Wheel menunjukkan kendaraan listrik memiliki rating emisi rata-rata 128 g / km - tergantung pada bagaimana mobil listrik yang dihasilkan. Sama seperti model SkyActiv-G dengan "kekuatan sebanding" akan memiliki emisi 142 g / km namun perusahaan tersebut mencatat bahwa mesin tersebut memiliki emisi CO2 lebih sedikit daripada kendaraan listrik.
Kendaraan listrik didukung oleh listrik yang dibuat dari bahan bakar gas cair secara signifikan, namun Mazda yakin mesin SkyActiv-X yang akan diluncurkannya itu dapat mencocokkan emisi metode Well-to-Wheel. Mazda memiliki harapan tinggi untuk mesin SkyActiv-X karena mesin ini sudah diakui lebih ramah lingkungan. [ddy/timBX]