NOV 17, 2020@11:05 WIB | 2,582 Views
Sedikit bergerak menuju Limo, Depok, Jawa Barat ternyata berdiri satu bengkel big bike yang mampu memodifikasi bergaya chopper dan bobber. Mika Motorcycles sejatinya berdiri sejak dua tahun lalu, yang sebetulnya owner bengkel ini pernah bekerja di salah satu bengkel modifikasi di daerah Jakarta Selatan.
“Saya sudah 13 tahun berkecimpung di dunia modifikasi moge khususnya Harley-Davidson. Saya pikir, kalau begin-begini saja dalam hidup, kapan majunya? Akhirnya saya putuskan mebdirikan bengkel modifikasi beraliran Chopper dan Bobber, karena awalnya saya lebih concern kesitu,” kata Heri, pemilik Mika Motorcycles.
Heri awalnya mendapatkan permintaan dari teman-temannya sesama pecinta moge asal Amerika Serikat ini untuk di modifikasi. Kekhasan bengkel ini terletak di temanya, yaitu “No Skool Chopper” yang artinya tidak ada ketentuan menetap untuk membangun motor bergaya chopper/bobber. Menurutnya, hanya berdasarkan diskusi antar pemilik dan builder saja yang ditetapkan sebagai konsep sebuah motor.
Untuk membangun sebuah motor dari nol, ia dan tim bisa membangun paling cepat selama tiga bulan. Itu pun dengan syarat tidak ada “drama” dalam membangun motornya. Seperti mengganti konsep ditengah pengerjaan, calo, barangnya langka. Mengenai fitting sasis, di Mika motorcycle akan dilakukan keika pengerjaan motor sudah 50% selesai.
“Kalau dari biaya kena charge pasti jika ada penggantian konsep, dengan catatan part tersebut sudah terpasang di motor. Untuk harganya sendiri rangenya dari Rp 400 juta, yang hanya terima kunci saja,” kata Heri.
“Menurut saya Harley-Davidson ini memiliki nilai seni tinggi. Saya dulu pernah modifikasi motor cc kecil, tapi tidak terlalu puas. Lebih bagus moge klasik sekalian,” lanjutnya.
Untuk pengerjaan sendiri, selain mengimpor part lainnya dari Amerika, ia dan timnya mengerjakan part seperti bodyworks, tangki dan sasis. Ban, velg dan perintilan kecil lainnya kemudian di impor.
“Biasanya kita meminta DP 50%, untuk mengorder art dan biaya npengerjaan barang di awal. Seperti mesin biasanya kalau kita impor pun bisa mencapai satu bulan,” kata Heri.
Bagusnya, selama mengerjakan motor di bengkel miliknya, belum ada satu pun pelanggannya yang mengeluh mengenai motor buatannya. Bahkan, orderan motor khas chopper terus berdatangan bahkan dari luar pulau sekali pun.[prm/timBX]