MAR 05, 2022@18:00 WIB | 646 Views
Michael Schumacher memenangkan Grand Prix Hungaria 1998 dalam keadaan yang tidak mungkin karena McLaren bersama Mika Haikkinen tampaknya akan meraih kemenangan setelah mengamankan posisi terdepan. Tapi ketika mobil Haikkinen mengalami masalah teknis, Ross Brawn datang dengan ide taktis untuk memaksakan Schumacher memaksimalkan kecepatan.
Hal itu berarti driver legendaris Jerman tersebut perlu mendapatkan selisih 25 detik dalam 19 lap dan Brawn mengatakan kepada Schumacher melalui radio: “Kami membutuhkan 19 lap kualifikasi dari Anda.” Schumacher pun menjawab "Oke, terima kasih", dan melanjutkan untuk menghasilkan salah satu drive terbaik dalam karirnya.
Dia menyalip dua driver McLaren untuk memenangkan Grand Prix tersebut dengan selisih sembilan detik dan meskipun Schumacher akan kehilangan gelar juara 1998, balapan itu menjadi ingatan penting bagi para penggemar Formula 1. Schumacher, yang meraih 91 kemenangan balap dalam karirnya, menggambarkan Hungaria 1998 sebagai salah satu "kemenangan paling emosional". Dan kini mobil yang dikendarainya saat itu pun akan dijual seharga 4,9 juta Dolar AS atau sekitar Rp70 miliar.
“Tim memilih strategi yang tepat, meski pada awalnya saya tidak yakin apakah rencana kami akan berhasil, karena saya terjebak di belakang Jacques dan David selama beberapa waktu,” katanya kepada awak media. “Pada akhirnya, ternyata tim telah membuat keputusan yang tepat. Tentu saja kami diuntungkan dari masalah tim pesaing, meskipun sepanjang balapan saya dapat dengan mudah menyamai kecepatan McLaren,” jelasnya kemudian.
“Ross mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki 19 lap untuk membuat keunggulan 25 detik agar tetap di depan setelah pit stop ketiga saya, jadi saya mencoba tancap gas dengan kecepatan maksimal,” pungkas driver legendaris asal Jerman itu. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber