MAR 20, 2023@18:00 WIB | 495 Views
Teknologi mesin Hybrid sudah mulai masuk ke mobil balap reli yang digunakan pada ajang World Rally Championship atau WRC. Sama seperti mobil Hybrid yang dipakai umum, mobil Hybrid yang digunakan untuk reli ini dalam kondisi tertentu tidak menghasilkan suara mesin dalam kondisi EV Mode.
Nah baru-baru ini, FIA bersama pihak penyelenggara WRC memberlakukan aturan baru pada mobil reli Hybrid WRC tahun ini. Aturan baru tersebut mengharuskan tim menambahkan suara buatan ketika mobil dikendarai dalam kondisi EV Mode atau tanpa suara mesin konvensional.
Dilansir CarBuzz, Senin (20/3/2023), penggunaan suara buatan ini diperlukan untuk memberi peringatan pada mobil lainnya yang menggunakan EV Mode ini. Dalam aturan ini, seluruh mobil harus mengeluarkan suara minimal 80 dB pada jarak 2 meter dari depan dan belakang serta 1 meter dari tanah.
Dalam aturan yang mulai berlaku 1 Mei mendatang, ketika mobil sudah berjalan diatas 30 km/jam, suara buatan ini boleh dimatikan. Namun ketika dijalankan dibawah 30 km/jam dan dalam kondisi EV Mode, suara buatan ini wajib untuk dinyalakan.
Sebagai pengingat, mobil reli kelas Rally1 dalam ajang WRC ini sudah menggunakan mobil HYbrid sejak tahun 2022 silam. Penggunaan mobil Hybrid ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan netralitas karbon yang coba ditingkatkan. Selain itu faktor keselamatan serta mengikuti aturan zona HEV juga menjadi alasan penggunaan Hybrid ini
Untuk motor listrik yang digunakan, FIA mewajibkan penggunaan motor listrik berkapasitas 100 kWh. Ketika mobil berada dalam area servis, semua mobil wajib menggunakan fitur EV Mode ini.
Di kelas Rally1 atau kelas tertinggi WRC ini ada 3 mobil yang berkompetisi yaitu Toyota GR Yaris, Ford Puma dan Hyundai i20 N. Ketiga mobil yang dipakai reli ini akan mulai dipasangkan fitur suara buatan ini pada seri reli Portugal awal Mei mendatang. [edo/timBX]