AUG 19, 2020@14:30 WIB | 2,709 Views
Honda Rebel 500 merupakan salah satu big bike dari Honda Motor, yang awalnya memiliki warna mayoritas gelap, bobot ringan hingga tempat duduk rendah. Motor ini juga menjadi salah satu primadona bikers luar negeri, karena posisi duduknya yang nyaman. Dikenal sebagai motor cruiser, ternyata di tangan bengkel Busi Custom, cruiser ini berubah menjadi ala dragster. Tak hanya itu, agar ciri khas Hondanya tidak hilang, si owner memberikan kesan seperti Repsol Honda, artinya menambahkan warna jingga, putih dan hitam.
“Menurut gue, si ownernya memang tidak ingin kehilangan ciri khas Honda, jadi dia minta ditambahkan warna ala Repsol Honda seperti jingga, putih dan hitam,” kata Angga, dari Busi Custom.
Nah berbicara konsep modifikasinya BlackPals, Angga menjelaskan bahwa si owner ingin kesan cruiser di motor ini, benar-benar hilang dan menjadi sebuah motor berkonsep dragster atau café racer. Dragster menurut si owner, memiliki tampilan lebih elegan ditambah lagi macho. Perubahannya pun terbilang sangat sederhana. Seperti spakbor depan dan hornet, handmade dari busi custom. Velgnya juga handmade dari busi custom, dengan standar DID berpalang lima. Tingkat kesulitannya menurut angga dalam modifikasi Honda rebel ini terletak di velgnya.
“Center yang mencapai dibawah 0,9 untuk handmade sangat sulit, karena kita kan bukan pabrikan. Untuk bahan yang digunakan tentunya yang terbaik dari bahan seamless. Tromolnya kita buat dari mesin bubut. Velgnya ini sebenarnya lebih kepada motor berkonsep bobber atau chopper. Nah tantangannya disini, mengapliaksikan velg peruntukkan bobber atau chopper menjadi motor berkonsep dragster,” lanjut Angga.
Pembuatan velgnya dimulai dari metal jig dahulu, kemudian pengelasan secara mix. Setelah itu, barulah masuk ke meja bubut untuk penyetelan ban yang putaran bannya wajib dibawah 0,9. Namun dari kerja keras punggawa Busi Custom ini, putaran bannya terus di press hingga 0,3. Velg ini sendiri berdiameter 16”, sesuai dengan bawaan dari Honda rebel sendiri. Agar lebih menarik, banyang digunakan 16/500 dari shinko classic white wall.
Di bagian lain, Angga menggunakan headlamp daymaker v-rod untuk motor dragster ini, dan stop lampnya dari aftermarket, sedangkan lampu sign CNC didapat dari Budung Cycle. Joknya sendiri menggunakan bahan dari MB Tech.
Handmade lainnya yang dilakukan adalah pembuatan stang motor dengan menggunakan pipa berukuran 1 inci, dengan ketebalan pipanya yaitu 4 mm. Agar lebih pas dengan postur tubuh pengendara, ketinggian stang moto ini diturnkan hingga 7 cm. Untuk silencer knalpot menggunakan knalpot arrow. Skid plate dibuat secara custom untuk menambah gaya ketika berkendara, menurut Angga.
“Motor ini sebenarnya tidak untuk jarak jauh alias café to café. Karena kalau terlalu jauh, ditakutkan akan cepat pegal. Untuk kenyamanan sih, menurut saya hanya 30% saja, karena posisi kita terlalu membungkuk. Jadi untuk berkendara singkat saja,” tutup Angga.[prm/timBX]
Spesifikasi:
Kaki-kaki:
Elektrikal:
Lain-lain: