APR 15, 2019@13:30 WIB | 1,883 Views
Suzuki Ecstar baru saja mempersembahkan podium juara pertamanya di COTA, Austin, Amerika Serikat. Setelah podium pertama tahun 2016 di Silverstone. Melalui Alex Rins penampilan impresifnya yang cukup kalem dilintasan, berbuah menjadi podium. Secara genetika, Suzuki memang cocok dengan karakter Sirkuit COTA, Texas, dan telah terbukti dalam 2 tahun ini, Suzuki Ecstar berhasil menyumbangkan podium, melalui Iannone di musim balap 2018 dan Rins di musim balap 2019.
Sebagus-bagusnya gaya bertarung Rins, itu tetap ditunjang dengan penampilan apik dalam free fractice dan kualifikasi. Saat kualifikasi, Alex Rins berhasil memperbaiki starting grid dengan baris di start ke 7 dan barisan ketiga dibanding GP Argentina. Hal itu ditunjang dengan pilihan ban depan yang menggunakan slick soft dan ban belakang slick medium. Sedikit berbeda dengan ban yang digunakan Rossi dengan memadukan ban slick medium untuk ban depan dan slick medium pada ban belakang.
Kans juara Rins ditentukan saat Marquez terjatuh putaran 11 sisa lap. Alex Rins terus membuntuti Valentino Rossi yang memegang kendali leader menggantikan Marc Marquez. Hingga sisa 4 lap, Alex Rins mampu mengambil celah sempit di tikungan terakhir COTA menuju track lurus 1,2 km, dan berhasil menggantikan juara bertahan 9 kali, Valentino Rossi sebagai leader.
Podium pertama bagi Suzuki Ecstar diraih sejak debut Suzuki bersama Marverick Vinales yang meraih juara pertama di MotoGP Silverstone 2016 silam. Podium pertama ini juga menjadi torehan atas prestasi Alex Rins yang merebut podium juara pertama saat bermain di Le Mans 2016 di kelas Moto2.
Manajer Teknis, Ken Kawauchi menilai progress GSX-RR dan Alex Rins terlihat semakin baik.”COTA 2019 adalah balapan yang hebat bagi kami. Menggabungkan peningkatan Rins terhadap adaptasinya motornya dalam beberapa bulan terakhir. Dan kami mendapatkan hasilnya minggu ini. Rins merupakan rider yang mampu beradaptasi cepat, dan tim kami mampu meresponnya dengan baik,” tutur Kawauchi.
Lain halnya dengan Manajer Tim Suzuki, Davide Brivio yang menilai Rins sebagai pembalap yang mulai beranjak dewasa.” Kemenangan ini bukti kedewasaan Alex dan keterampilan teknisnya. Tahun lalu, ia lebih banyak cidera, dan mampu bermain 10 besar di setiap balapan MotoGP. Target kami adalah setiap balapan menang, dan terbukti kemenangan sudah kami raih di balapan ketiga,” jelasnya.
Bagi Rins, dia telah mencoba berbagai setting dari free practice hingga tahap kualifikasi di COTA. “Saya kehabisan kata-kata, saya cukup bahagia. Dalam warming up kemarin, saya mencoba set-up mesin yang berbeda, namun sayangnya tidak bekerja sesuai ekspektasi kami. Akhirnya tim memutuskan menggunakan setting regular, dan kami raih dengan kemenangan,” ujar Rins.
Rins semakin hari melengkapi strategi balap yang digunakan Rossi, dan dengan mantan manager teknik Davide Brivio yang telah membantu Rossi juara dalam beberapa tahun. Suzuki Ecstar pantas mencatatkan dirinya calon perebutan juara MotoGP 2019, jika koleksi podium pertama bisa dikoleksi dalam 8 balap yang berbeda. Batasan tersebut pernah dicapai oleh pembalap Suzuki Kenny Robert Jr, pada tahun 2000 dengan tunggangan RGV500, dan menjadi Juara Dunia untuk dirinya dan tim Suzuki. Setahun sebelumnya Kenny Jr, menjadi runnerup di tim yang berpusat di Hamamatsu Jepang tersebut.[Ahs/timBX]