APR 11, 2019@21:00 WIB | 3,350 Views
Rencana Indonesia untuk menjadi tuan rumah MotoGP mendapat respon positif dari berbagai pihak maupun stakeholders terkait. Yang paling baru, Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyatakan dukungannya atas rencana penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Lombok pada 2021.
Melalui ketua umumnya, Sadikin Aksa, IMI menilai kesuksesan penyelenggaraan MotoGP akan menjadi barometer kesuksesan acara serupa di masa mendatang.
"Penyelenggaraan MotoGP di Mandalika ini sangat bagus bagi Indonesia demikian juga bagi IMI. Kesuksesan penyelenggaraan ini akan membuka peluang bagi lomba-lomba bertaraf internasional lainnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/4).
Sadikin juga mengutarakan bahwa pihaknya siap mendukung perhelatan akbar tersebut, dan bersedia untuk menjadi regulator penyelenggaraan MotoGP jika nantinya ditunjuk oleh pemerintah.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan badan yang ditunjuk untuk mengoperasi dan menangani penyelenggara MotoGP ini," kata dia.
Sebagai organisasi otomotif, sambung Sadikin, IMI menginduk kepada Federation International de Motocyclisme (FIM) yang akan membantu penyelenggaraan MotoGP. Dalam kesempatan tersebut Sadikin juga menuturkan soal pertemuan dengan Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC)ITDC yang betujuan untuk persiapan penyelenggaraan balap MotoGP di Mandalika.
“Kami juga akan membahas soal pelatihan, termasuk penyiapan race marshalls dan officials,” imbuhnya.
Salah satu yang akan dilibatkan dalam penyiapan race marshalls adalah pemuda di sekitar Mandalika. Hal itu sejalan dengan masukan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah agar anak-anak muda Lombok dapat dilatih sebagai marshal dan official.
"Kewajiban kita saat ini adalah menyampaikan detil data sirkuit sebagai syarat keamanan yang memang merupakan syarat utama," sebut dia.
Sejalan, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer selaku pihak BUMN yang bergerak di bidang pengembangan pariwisata, di antaranya di Nusa Dua Bali dan Mandalika, Nusa Tenggara Barat, menyatakan optimistis dapat menyelesaikan semua persyaratan untuk balap motor tersebut pada Mei 2019.
Ia mengatakan kehadiran ITDC dalam ajang itu sebagai penyedia sirkuit serta berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah agar pariwisata dapat ikut terdongkrak melalui agenda tersebut.
"Seperti diketahui pariwisata di Lombok sempat terdampak akibat bencana dan tsunami, melalui ajang ini diharapkan daerah ini dapat kembali bangkit, bahkan dapat memberi kontribusi bagi pariwisata nasional," kata dia.
Sebagai informasi, Pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika akan dilakukan oleh Vinci, selaku pelaksana konstruksi dan sudah mengantongi sertifikasi untuk sirkuit berstandar internasional. Sirkuit yang rencananya akan memiliki panjang 4,32 KM tersebut akan memiliki 18 tikungan 40 garasi untuk operasional tim balap.
Untuk kapasitas penonton mencapai 93.200 tempat duduk. Angka tersebut belum termasuk 138.700 area tanpa tempat duduk dan hospitality suites yang mampu menampung 7.700 penonton.
Diproyeksikan penyelenggaraan MotoGP dan pengelolaan fasilitasnya akan menyerap ribuan tenaga kerja, baik secara temporer pada saat lomba maupun reguler untuk pengelolaan fasilitas yang ada.
"Sirkuit itu sifatnya tidak permanen, kalau sudah tidak digunakan balapan dapat dipergunakan sebagai fasilitas lalu lintas di kawasan Mandalika," tutup Abdulbar.