DEC 18, 2018@19:00 WIB | 1,744 Views
General manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna 'masih yakin' bahwa memulai proyek Moto3 penting bagi Ducati tetapi pertama-tama mereka harus ‘memberikan hasil terbaik’ di MotoGP. Ini adalah isu yang telah mengemuka sejak tahun 2016 silam, tetapi Gigi Dall'Igna tetap beranggapan cukup penting bagi mereka untuk terlibat dalam dengan Kejuaraan Dunia Moto3.
"Saya pikir [Moto3] adalah kelas paling penting untuk mengembangkan talenta rider dan untuk memahami potensinya," kata Dall'Igna seperti yang dikutip dari laman crash.net. "Jadi saya masih optimis bahwa kedepannya Ducati bakal bergabung dengan kelas itu tetapi pertama-tama kita harus menyelesaikan ‘pekerjaan rumah’ di MotoGP."
Menyelesaikan pekerjaan rumah berarti memenangkan gelar juara dunia MotoGP setelah belakangan ini menyelesaikan gelar runner-up dengan Andrea Dovizioso selama dua musim terakhir, di belakang rider Honda Marc Marquez.
Ducati memang tidak bisa meraih mahkota bergensi tersebut, tetapi apa yang sebenarnya Dall'Igna pikirkan tentang hal itu? Seperti diketahui bersama, Ducati dapat mahkota MotoGP terakhir di era Casey Stoner pada tahun 2007 silam.
"Saya pikir kami telah merperkecil gap dalam hal kecepatan saat menikung," katanya. "Di masa lalu kami kesulitan cukup banyak di sisi itu. "Sekarang untuk memastikan kami telah mengurangi gap dengan Honda - dan bukan hanya Honda - di area itu, kami juga harus berjuang unuk tidak kehilangan apapun dalam sektor berkendara lainnya. "Tapi tetap saya pikir kita harus tetap berusaha untuk meningkatkan performa [lebih banyak] di area itu."
Dengan tim Aspar yang kini sudah berlabuh ke Sepang Yamaha, akan ada dua Ducati yang hilang di grid pada tahun 2019. Dall'Igna mengatakan akibat itu kerugian akan lebih mempengaruhi sisi finansial daripada secara teknis, tetapi mereka akan mendapatkan penyederhanaan karena enam mesin yang tersisa akan menjadi spesifikasi GP19 atau GP18, ketimbang harus menyuplai banyak (tiga motor) seperti pada grid tahun ini.
"Tahun depan kami memiliki dua motor lebih sedikit, ini pasti memalukan dalam sisi keuangan karena lebih banyak tim sudah pasti akan membantu kami dalam soal ekonomi," kata pria Italia itu.
"Tetapi pada akhirnya kami bisa menyederhanakan sistem karena hingga 2018 kami memiliki tiga spesifikasi di grid dan ini tidak mudah untuk mengelola [suku cadang dll]. Untuk musim depan, kami hanya memiliki tiga pembalap dengan motor spek 2018, tiga lainnya dengan spek 2019. "Sudah pasti, jadi hanya sedikit kami mendapatkan uang, tetapi karena penyederhanaan ini menjadi langkah maju dan saya selalu lebih suka melihat gelas terisi setengah penuh!"
Motor GP19 terbaru akan digunakan oleh pembalap pabrikan Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci, plus Jack Miller dari tim Pramac pada musim depan.
Rekan setim Miller pendatang baru, Francesco Bagnaia, plus Tito Rabat dari tim Avintia dan Karel Abraham akan memiliki motor spek GP18 tahun ini. Sementara itu, rivalnya di MotoGP, Honda dan KTM adalah satu-satunya pabrikan yang saat ini sudah mengambil bagian di kelas Moto3. [bil/timBX]