NOV 18, 2021@09:00 WIB | 668 Views
Untuk kedua kalinya dalam sejarah MotoGP, Ducati mengunci tiga barisan depan saat Francesco Bagnaia menjadi yang pertama diikuti oleh Jorge Martin dan Jack Miller.
Kemenangan terakhir Ducati di Valencia terjadi pada 2018, sementara kemenangan lebih jauh terjadi pada 2008 dan 2006, dengan tata letak sirkuit Ricardo Tormo biasanya tidak cocok untuk motor Desmosedici.
Tapi Quartararo mengatakan performa Ducati di Valencia adalah bukti dari ‘langkah besar’ yang dibuat oleh pabrikan Italia tersebut dengan motor MotoGP-nya.
Ditanya oleh awak media apakah dua putaran terakhir tampak mengkhawatirkan setelah menjalani musim yang begitu kuat, Quartararo mengatakan: “Sejujurnya, Portimao tidak sulit.
“Itu karena kami membuat kualifikasi yang buruk sehingga tidak bisa menyalip. Tapi di sini memang sulit dan semua orang mengatakan ini bukanlah trek yang menguntungkan Ducati, tapi finish 1-2-3 adalah sesuatu yang luar biasa.
“Mereka membuat langkah besar, jadi saya lebih khawatir tentang musim depan, dan ini adalah sesuatu yang sangat terpikirkan. Saya harus menyerahkannya kepada Yamaha, mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk pengembangan musim depan.”
Rider asal Perancis itu pun tidak merahasiakan keinginannya agar Yamaha membawa mesin yang lebih kuat untuk musim 2022 agar dapat menyaingi Ducati.
Baca juga: Fabio Quartararo Ungkap Kunci Kemenangan MotoGP 2021
“Saya selalu memberikan segalanya dan saya pikir siapapun dapat melihatnya,” tambahnya. “Tetapi ada satu momen ketika Anda mencapai batas maksimum dari motor, dan saya pikir kami mencapai batasnya di Valencia.
“Sejujurnya, sulit untuk memahami berapa banyak putaran, dorongan dan kekuatan yang mereka miliki, karena saya berada di belakang Jack dan dia sangat tenang.
“Pada akhirnya, ini adalah sesuatu yang perlu dikerjakan Yamaha dan saya berharap motor M1 berikutnya bisa lebih dominan.”[dhe/shf/timBX] berbagai sumber