APR 10, 2021@13:00 WIB | 596 Views
Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menegaskan kepada awak media bahwa pabrikan Italia itu tidak khawatir karena kegagalan memenangkan salah satu balapan MotoGP di Qatar.
Karena pandemi Covid-19, musim 2021 dimulai dengan balapan berturut-turut di Losail International Circuit, di mana Ducati memenangkan MotoGP Qatar sebelumnya pada 2018 dan 2019.
Setelah menjadi yang terbaik dalamuji coba pra-musim berkatperforma Jack Miller, keberadaan pembalap pabrikan Francesco Bagnaia dan Jorge Martin dari Pramac diperkirakan membuat Ducati melanjutkan tren positif di Losail.
Tapi hanya Bagnaia dari tim pabrikan yang mencapai podium terbaik di Qatar, sementara posisi pertama klasemen jatuh ke tangan Johann Zarco (pembalap Pramac) dengan selisih empat poin dari rival terdekat.
Berbicara dalam wawancara terakhir, Ciabatti menepis anggapan bahwa Ducati merasa khawatir meninggalkan Qatar tanpa kemenangan, mengingat perbedaan karakteristik ban pada 2018 dan 2019 dibandingkan tahun ini.
“Orang-orang mungkin berpikir bahwa Ducati tidak menang di trek yang menguntungkan,” kata Ciabatti. “Tapi kami mengambil posisi terdepan, dengan rekor sirkuit baru, kami mengambil empat dari enam podium dan kami memimpin kejuaraan dengan Zarco.
“Jelas saya ingin memenangkan setidaknya satu balapan, tetapi jika kami tidak menang, bagaimana merek lain bisa menang?
“Mereka yang mengandalkan fakta bahwa Ducati menang di Qatar pada 2018 dan 2019 (dengan Dovizioso) tidak memperhitungkan bahwa ban yang digunakan tidak ada hubungannya dengan yang sekarang, sesuatu yangperlu dikelola.
“Dalam uji coba pra-musim 2020, (Andrea) Dovizioso tidak sekompetitif sebelumnya. Jadi, kami sangat puas dengan peningkatan yang telah dibuat.”
Bagnaia mencetak rekor lap baru Losail dengan catatan 1 menit 52,772 detik untuk mengklaim pole position pertamanya di MotoGP pada putaran awal, sementara Ducati mencetak rekor kecepatan tertinggi baru setelah Zarco mencatatkan waktu 225,2mph selama sesi latihan untuk GP Qatar.
Miller finish ke-9 dua kali di Qatar karena mengalami masalah ban di balapan pertama, sementara ada masalah lengan di GP Doha.
Pembalap Australia itu telah menjalani operasi untuk menyembuhkannya dan diperkirakan akan kembali beraksi akhir pekan depan di Portugal. [dhe/asl/timBX] berbagai sumber