NOV 23, 2020@16:30 WIB | 790 Views
Miguel Oliveira mengungkapkan usahanya dalam mendominasi GP Portugal dan dia harus "mengelola emosi" sepanjang 25 lap. Pembalap Tech3 itu memimpin setiap putaran final hari Minggu (22/11/2020) di sirkuit Algarve, memenangkan perlombaan dengan selisih 3,1 detik.
Ini adalah kemenangan kedua Oliveira pada 2020 setelah finish pertama di GP Styria, dan mengakui emosinya setelah balapan hari Minggu berbeda dengan yang dia rasakan setelah kemenangan perdananya.
"Ya, perjalanan panjang, itu akan menggambarkannya dengan baik," kata Oliveira. "Saya memiliki emosi yang berbeda karena di Austria harus menyalip di lap terakhir dan saya ada di podium, emosinya berbeda, ada banyak adrenalin.
"Di sini tidak ada pertempuran, saya memulai lebih dulu dan finish pertama dan tentang mengelola emosi sepanjang balapan dan mampu melakukannya cukup bagus."
Keunggulan Oliveira setelah dua lap sudah mencapai 1,5 detik, tetapi dia mengakui dia tidak melihat celahnya untuk tiga lap awal dan mengantisipasi seseorang memanfaatkan celah.
"Saya tidak ingin melihat papan petunjuk pada tiga lap awal," tambah Oliveira. "Saya hanya ingin bisa melakukan langkah saya dan garis saya dan mencoba melihat siapa pun akan berusaha menyalip di beberapa celah.
"Di lap pertama, saya punya catatan waktu yang positif dan saya pikir itu akan menjadi referensi yang baik untuk melihat seberapa jauh saya bisa melaju, seberapa cepat dan seberapa lambat.
"Kemudian saya memimpin satu setengah detik dan sejak saat itu saya hanya mencoba untuk memperpanjangnya sedikit demi sedikit dan mencapai 10 lap terakhir dengan sedikit celah yang bisa dimanfaatkan."
Oliveira mengakhiri musim dengan posisi ke-9 di klasemen dan terpaut 14 poin dari Alex Rins (Suzuki) yang menempati posisi ke-3. Musim 2020 menampilkan sembilan pemenang berbeda, dengan balapan Portugal menampilkan podium yang berisi semua pembalap satelit untuk pertama kalinya sejak 2004.
Oliveira mengakui hal ini telah membuat pengelolaan balapan akhir pekan "lebih tidak terduga" dan berharap persaingan lebih ketat pada 2021 ketika ia memacu motor KTM.
"Saya pikir musim ini ada format balapan yang berbeda, ditambah dengan daya saing yang berbeda," katanya. "Anda bisa melihat sekarang tim pabrikan dan satelit memenangkan balapan, naik podium dan menjadi jauh lebih tidak terduga untuk mengelola balapan di akhir pekan.
"Satu hal yang pasti adalah Anda harus menjadi yang terbaik setiap saat dan saya memperkirakan tahun depan akan lebih sulit untuk menonjol dan mengalahkan para unggulan, tetapi saya bisa salah." [dhe/asl/timBX] berbagai sumber