AUG 15, 2021@10:00 WIB | 970 Views
Petronas juga meninggalkan tim Moto2 dan Moto3-nya. SRT melakukan debut grand prix pada tahun 2015 di kelas Moto3 sebelum berekspansi ke kelas Moto2. Pada 2019, tim itu naik ke MotoGP sebagai mitra satelit baru Yamaha dengan dukungan dari Petronas, membawa Fabio Quartararo dari Moto2 dan menandatangani juara dunia Moto2 2017 Franco Morbidelli.
Skuat ini sukses besar, Quartararo pada versi 'B-spec' dari YZR-M1 mencetak tujuh podium dan enam pole position. Tim kemudian memenangkan enam balapan di musim 2020, Quartararo dengan M1 spesifikasi pabrikan dan Morbidelli dengan motor 'A-spec' menjadi runner-up klasemen.
Baca juga: MotoGP: Bos Petronas SRT Yamaha Akui Morbidelli Layak Promosi ke Tim Pabrik
SRT selalu berharap menjadi tempat berkembang bagi talenta muda, menggunakan proyek Moto2 dan Moto3 sebagai jalur menuju tim MotoGP. Ini kemungkinan hanya akan terjadi pada satu rider jika rider SRT Moto3 Darryn Binder langsung terjun ke MotoGP pada 2022. SRT sedang mengalami dilema susunan rider 2022 sejak Maverick Vinales memutuskan hengkang dari tim pabrik Yamaha.
Yamaha akan mempromosikan Morbidelli untuk bergabung dengan Quartararo tahun depan, sementara pensiunnya Valentino Rossi berarti SRT perlu menemukan dua rider untuk 2022.
Baca juga: MotoGP: Petronas SRT Yamaha Tidak Umumkan Line-up 2022 Dalam Waktu Dekat
Pilihan utamanya adalah rookie Moto2 Raul Fernandez. Namun, dia memiliki kontrak dua tahun dengan KTM dan bergabung dengan skuat Tech3. Anak didik Rossi, Marco Bezzecchi, menjadi target berikutnya. Namun dia akan berduet dengan Luca Marini di tim VR46 Ducati.
Melihat segala situasi itu, Petronas pun memutuskan mundur dari kemitraan dengan SRT, dengan skuat memutuskan untuk membatalkan tim Moto2 dan Moto3 demi melindungi proyek MotoGP. Selain itu, kabarnya Yamaha telah menegosiasikan kembali kesepakatannya dengan SRT, menawarkan dua M1 'B-spec' untuk tahun 2022.[dhe/shf/timBX]