MotoGP: Rossi Menilai Kecepatan Kualifikasi Ducati Luar Biasa

Valentino Rossi menggambarkan kecepatan kualifikasi Ducati di tes Sepang kemarin sebagai "luar biasa" sementara kekhawatirannya terhadap kecepatan saat balapan berkurang meskipun mereka menempel ketat Yamaha.

Juara dunia sembilan kali itu terpesona pada empat besar pembalap Ducati yang dipimpin oleh Danilo Petrucci yang mencetak rekor lap tidak resmi baru di Sepang 1m 58,239 detik untuk meletakkan sinyal perang bagi para rival MotoGP-nya.

Rossi, yang mengakhiri hari terakhir di tes Malaysia tercepat ke-10, hampir satu detik lebih lambat dari catatan waktu Petrucci, mengatakan Ducati telah mempertahankan gap performa yang mengesankan atas catatan waktu satu lap tetapi merasa kemajuan sedang dilakukan Yamaha untuk kecepatan balapnya.

"Dalam komparasi waktu, Ducati luar biasa," kata Rossi. "Juga kita tidak memiliki Marquez karena cedera bahunya. Jadi di lap awal kami menderita. “Tapi soal kecepatan sepertinya kita sedikit lebih dekat. Tetapi saya masih cukup khawatir, jika kita balapan besok saya pikir kita akan menderita karena kita belum memiliki sesuatu yang lain untuk ditingkatkan.

“Sebagai tes pertama tidak begitu buruk. Qatar masih sepuluh hari kedepan jadi saya tidak berpikir di Qatar kita bisa mendapatkan sesuatu yang baru. Tapi itu trek lain, suhu lain, jadi akan menarik untuk dipahami. "

Setelah diberi keyakinan akan arah Yamaha setelah mereka "sedikit hilang" selama dua tahun terakhir, Rossi mengatakan fokus tetap pada peningkatan akselerasi motor pabrikan Jepang ini dan distribusi tenaga menjelang musim 2019, ketika ia membandingkan langkahnya dengan para rival Yamaha.

"Kami bekerja sedikit, beberapa hal yang kami tingkatkan, tetapi satu bagian di mana kami harus bekerja ekstra adalah karakter mesin dalam akselerasi, ini adalah area di mana saya pikir kami masih menderita," katanya. “Kami berharap banyak, sayangnya [test] tidak memberi kami apa yang kami butuhkan. Ini adalah tes pertama, kami meningkatkan beberapa hal, tetapi kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan karena gap masih cukup besar." [bil/timBX]