JAN 26, 2019@10:00 WIB | 2,631 Views
Ketika Jorge Lorenzo bergabung dengan MotoGP dengan Yamaha pada tahun 2008 silam, yang menjadi rekan setimnya adalah juara dunia lima kali, Valentino Rossi yang sedang 'berada di puncak karirnya' saat itu. Dan di tahun 2019 ini Lorenzo lagi-lagi membawa dirinya bergabung dengan tim Repsol Honda sebagai rekan setim dari seorang juara dunia lima kali, Marc Marquez.
Itu adalah kesamaan yang tidak hilang pada Lorenzo. "Selama karir saya di MotoGP, saya telah berbagi pit box dengan empat pembalap; pertama Valentino, kemudian Spies, lalu Dovi dan sekarang Marc," katanya.
"Situasi sekarang sangat mirip dengan ketika saya mulai di MotoGP pada 2008, karena pada saat itu Valentino sedang berada di puncak karirnya." Dia tidak memenangkan [gelar] pada 2006 dan 2007 tetapi dia berjuang untuk gelar itu dan dia lebih mengenal [Yamaha] banyak.
"Jadi, ini situasi yang kurang lebih sama dengan yang saya miliki sekarang." Saya datang ke sini ke tim baru bersama Marc yang merupakan rekan setim yang sangat, sangat kuat. Seorang juara dunia yang tahu banyak tentang [Honda]. "
Rossi telah berada di Yamaha selama empat musim ketika Lorenzo tiba, sementara Marquez telah menghabiskan seluruh karir MotoGP selama enam tahun bersama Honda. Lorenzo memenangkan gelar MotoGP pertamanya sebagai rekan satu tim Rossi pada 2010, meraih gelar kedua bersama Spies pada 2012 dan ketiga sebagai rekan satu tim Rossi lagi pada 2015.
Gelar 2015 itu juga satu-satunya musim dimana Marquez kehilangan gelar MotoGP. Pembalap Spanyol tersebut menggambarkan rival senegaranya itu lebih muda dan memiliki hubungan yang 'fenomenal' dengan RC213V dan mengatakan saya harus banyak belajar dari rider bernomor #93 itu.
"Sekarang sangat sulit untuk beradaptasi di MotoGP karena motornya sangat kompleks, seperti yang saya ketahui dengan Ducati. Jadi tidak mudah [untuk mengganti motor] tetapi adaptasi saya dengan Honda, meski belum merasa [sempurna] benar, berjalan cukup baik di sesi test Valencia dan Jerez.
"Yang pasti di area itu Marc memiliki keunggulan. Saya akan mengatakan dia fenomenal, dan saya memiliki banyak hal untuk dipelajari darinya. Jadi saya masuk ke tim dengan banyak antusiasme dan kebanggaan tetapi juga banyak kerendahan hati untuk mencoba, sedikit demi sedikit, memahami segalanya dan mendapatkan hasil.
"Kita lihat saja bagaimana kelanjutannya." [bil/timBX]