DEC 31, 2021@09:30 WIB | 681 Views
Dengan adanya kenaikan kasus yang signifikan dikarenakan varian baru COVID-19, penyelenggara MotoGP telah menyesuaikan jadwal dan protokol untuk memenuhi pedoman pemerintah setempat. Oleh karena itu, kejuaraan ini hanya menyelenggarakan tiga balapan di luar Eropa (2 di Qatar, 1 di AS) selama dua musim terakhir. Terlepas dari kalender MotoGP 2021 yang ambisius, badan penyelenggara Dorna membatalkan enam putaran karena melonjaknya kasus COVID-19.
Bahkan sebelum musim dimulai, seri balapan membatalkan tes tahunannya di Sirkuit Sepang Malaysia karena lockdown 14 hari di negara tersebut. Dengan penyebaran varian Omicron yang cepat, Dorna berharap untuk menghindari nasib yang sama tahun ini dengan memberlakukan kebijakan COVID-19 yang ketat sepanjang tes Shakedown pada 31 Januari-2 Februari 2022, dan tes kelas resmi MotoGP pada 5-6 Februari 2022. .
"Semua ahli telah menerima email dengan instruksi yang harus diikuti untuk Sepang, ini adalah aturan yang sangat ketat yang akan memungkinkan tes dilakukan dengan risiko serendah mungkin," ungkap manajer pembalap MotoGP Carlo Pernat. “Hotel-hotel telah didirikan dan dikomunikasikan, serta transfer dari struktur ke sirkuit akan dikelola langsung oleh organisasi dan tidak akan ada kemungkinan untuk keluar dari gelembung. Sepertinya akan kembali ke tahun 2020, tetapi sekarang ini perlu dilakukan.”
Semua personel MotoGP akan menginap di Hotel Sama-Sama atau Hotel Movenpick. Saat tiba, setiap anggota tim akan menjalani tes PCR. Dari sana, peserta tes Sepang perlu mengisolasi diri di kamar hotel mereka hingga hasil tes tiba 12-24 jam kemudian. MotoGP hanya akan mengizinkan perjalanan ke dan dari sirkuit.
Pemeriksaan kesehatan tidak hanya di trek. Untuk memasuki paddock Sepang, anggota harus memberikan bukti vaksinasi 2 kali dan tes negatif dalam 48 jam terakhir. Seperti yang diharapkan, Dorna akan menerapkan protokol yang sama untuk tes di Sirkuit Jalan Mandalika Indonesia pada 11-13 Februari 2022. [fkg/zz/timBX]