JAN 06, 2016@19:00 WIB | 2,249 Views
Juara dunia MotoGP 2011 Casey Stoner kini tidak lagi bertugas sebagai pebalap tester di Honda. Kepindahan pebalap asal Australia tersebut mengundang berbagia pertanyaan, dan tidak sedikit yang mendeskripsikannya karena The Kuri-kuri Boy sakit hati terhadap Honda.
Kepada Motosprint, sang pebalap kini membeberkan alasan sesungguhnya kenapa dirinya memutuskan untuk pindah ke Ducati. Stoner mengakhiri karir sebagai juara dunia bersama tim Repsol Honda, namun dirinya tetap dipercaya sebagai pebalap tester untuk mengembangkan motor RC213V.
Menurutnya, Marc Marquez merasa terancam dengan adanya Stoner didalam tim. Hal inilah yang disebut oleh Stoner sebagai penyebab dirinya gagal tampil di seri Austin untuk menggantikan posisi Dani Pedrosa kala itu.
"Di Honda saya hanya hanya sebagai pebalap tester dan tidak mengerahkan seluruh potensi saya. Saya senang bekerja dengan para kru HRC, tapi saya pikir Marc dan krunya merasa terancam oleh saya dan saya tidak tahu kenapa. Padahal saya disana hanya untuk menguji dan membantu," ungkap Stoner.
"Saya tidak menaruh dendam kepada Honda dan saya tetap memiliki respek yang besar terhadap Shuhei Nakamoto (HRC Vice President), maka hubungan kami di masa mendatang akan baik-baik saja."
Berbicara tentang kegagalannya untuk tampil menggantikan Dani Pedrosa di seri Austin, Stoner mengatakan bahwa Marquez tidak menginginkan dirinya untuk turun sebagai pengganti. Stoner menganggap banyaknya tekanan terhadap Marquez membuat dirinya dilarang tampil di Austin.
Kala itu saya merasa siap (gantikan Pedrosa) untuk Austin. Namun Nakamoto meminta maaf ke saya dan mengatakan dialah yang membuat keputusan tersebut. Saya pikir orang-orang terlalu banyak menekan dirinya sehingga saya tidak diperbolehkan membalap," tutup Stoner. [dw/timBX]
