JUL 06, 2019@10:00 WIB | 3,320 Views
Valentino Rossi telah mengakui bahwa dia tiba di Jerman untuk seri kesembilan musim MotoGP 2019 dari "saat yang sulit" tetapi tertarik untuk memahami apakah perubahan yang dilakukan sebelum balapan di Assen akan berdampak di Sachsenring.
Pembalap 40 tahun itu tersingkir dari Grand Prix Belanda setelah menggiring Takaaki Nakagami di lap 5. Setting terhadap "keseimbangan motor" berarti Rossi merasa lebih kompetitif dalam balapan setelah sesi latihan yang sulit pada hari Jumat dan Sabtunya.
Sachsenring menawarkan kesempatan untuk memperbaiki masalah yang dideranya; Rossi finish kedua di sini setahun yang lalu - hasil terbaiknya tahun 2018 - dan disertai dengan keinginan untuk memahami apakah ia bisa "lebih kompetitif" ketimbang GP Assen.
"Kami tiba dari saat yang sulit," kata Rossi. “Di Barcelona saya cukup kompetitif tetapi saya tidak beruntung. Tetapi di Mugello dan Assen, dua sirkuit tempat saya biasanya kompetitif, saya menderita dan saya sangat lambat sepanjang akhir pekan. Kurang lebih kami memiliki masalah yang sama.
“Tapi kami punya kesempatan karena di Assen pada hari Minggu kami memodifikasi sesuatu dalam keseimbangan motor. Saya tidak memiliki perasaan yang sangat baik di bagian tikungan cepat untuk membalap secara maksimal. Dalam balapan saya merasa baik. Saya sudah jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan latihan.
“Tetapi saya jatuh saat hanya melakukan lima putaran. Kami mulai dari sana untuk memahami apakah di sini kami bisa lebih kompetitif. “Di sini, sirkuitnya sangat berbeda, seperti misalnya tahun lalu saya tidak terlalu buruk. Memang di sini selalu sulit, trek yang aneh dan sangat khusus. Tapi kami akan mencoba memahami jika kami bisa selangkah ke depan."
Perjuangan Rossi di Assen berbeda dengan rekan setimnya Maverick Vinales dan akhirnya jadi pemenang serta keberadaan rookie, Fabio Quartararo, yang selalu berada di posisi pertama atau kedua di setiap sesi kecuali lomba.
Ditanya apakah rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli, punya data yang lebih relevan dengan Rossi, yang punya postur lebih tinggi daripada tiga pembalap Yamaha lainnya, ia berkesimpulan, "Franco adalah yang paling mirip dengan saya, tetapi bagaimanapun ia sedikit lebih pendek.
"Saya tidak tahu persis apa yang dia ikuti tetapi sepertinya, dibandingkan dengan Quartararo dan Maverick, Franco sedikit bermasalah selama akhir pekan. Namun pada akhirnya ia mampu melakukan balapan yang baik. Tapi saya tidak tahu persis caranya.
"Kami mencoba mengikuti cara kami sendiri dan mencoba dan memahami jika kami merasa lebih baik dengan motor di sini." [bil/timBX]