FEB 20, 2019@10:00 WIB | 1,062 Views
Pabrikan motor listrik Jepang, Nidec berencana menggandakan kapasitas produksinya di China. Selain pabrik yang sedang dibangun di Provinsi Zhejiang, Nidec akan berinvestasi 160 hingga 240 juta euro dalam pembangunan fasilitas produksi kedua untuk traction motor.
Tujuannya adalah untuk menggandakan kapasitas tahunan yang direncanakan sebelumnya untuk 600.000 menjadi 700.000 mobil. Pabrik pertama akan mulai beroperasi pada bulan Mei 2019, dan yang kedua akan beroperasi pada tahun 2020. Menariknya, Nidec hanya memproduksi mesin di pabrik kedua yang sekitar 30 persen lebih kecil dari pabrik pertama.
Pelanggan Nidec berasal dari produsen Cina, GAC , yang merupakan OEM pertama yang menggunakan part listrik terintegrasi Nidec di seri produksi untuk mobil listrik debutnya, Aion S. Di masa depan, pemasok asal Jepang ini juga ingin memenangkan tender untuk pasar Eropa sebagai pelanggannya. Tak hanya di China, Nidec ternyata sudah membuat plan untuk membangun pabrik di Polandia.
Axle listrik milik Nidec terdiri dari mesin listrik, gearbox, dan inverter. Presentasi di bulan April 2018 mengungkapkan bahwa sistem penggerak listrik milik Nidec hanya berbobot 83 kilo, dengan output maksimum 150 kW dan torsi maksimum 3.900 Nm. Menurut pabrikan, sistem ini cocok digunakan berbagai jenis kendaraan dari mobil kecil hingga platform SUV.
Di tahun 2018 lalu, Nidec dan PSA Group juga menyetujui pendirian usaha patungan untuk pengembangan, produksi dan penjualan traction motor untuk digunakan pada mobil listrik dan hybrid. Tujuannya adalah untuk mencapai kapasitas produksi tahunan 900.000 mesin listrik pada tahun 2022.[prm/timBX]