OCT 19, 2021@13:00 WIB | 813 Views
Mengutip ketua Nissan wilayah AMIEO (Afrika, Timur Tengah, India, Eropa & Oseania), Guillaume Cartier, Autocar melaporkan crossover akan dibangun di pabrik Sunderland sebagai bagian dari investasi senilai 1 miliar poundsterling atau sekitar Rp 19,4 triliun untuk fasilitasnya.
Model ini diharapkan tiba sekitar tahun 2025 dan didasarkan pada platform CMF-EV yang saat ini menopang Nissan Ariya dan Renault Megane E-Tech Electric. Arsitektur ini juga akan digunakan pada berbagai kendaraan listrik lainnya dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.
Sedikit lagi yang diketahui tentang Leaf generasi berikutnya pada saat ini, tetapi transformasinya menjadi crossover tidak mengejutkan karena konsumen telah menginginkannya.
Baca juga: Audi Q6 E-Tron 2023 Terlihat Sporty Dan Lebih Premium
Selain itu, Nissan bukan satu-satunya pembuat mobil yang beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar karena Chevrolet Bolt baru-baru ini menelurkan varian crossover yang dikenal sebagai Bolt EUV.
Dalam berita lain, Cartier mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan pilihan mereka untuk Micra generasi berikutnya. Model Micra mendatang dijadwalkan akan didasarkan pada kendaraan Renault atau Mitsubishi karena perusahaan ingin menjadi anggota yang menguntungkan dari lineup mereka. Cartier melanjutkan dengan mengatakan mobil itu "benar-benar" akan menjadi listrik.
Publikasi itu juga mengatakan CEO Nissan Makoto Uchida mengungkapkan perusahaan tidak berinvestasi dalam teknologi hidrogen karena mereka berfokus pada EV. Ini berbeda dengan BMW, Hyundai dan Toyota yang berinvestasi di keduanya. Sayangnya, fokus pada elektrifikasi berarti masa depan yang tidak pasti untuk mobil sport di Eropa. Dan pembuat mobil tersebut telah mengkonfirmasi bahwa mereka tidak akan menawarkan Z terbaru di benua itu.[ibd/timBX]