MAR 27, 2020@09:20 WIB | 926 Views
Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 8 juta rumah tangga di Jepang mengalami pemadaman listrik akibat bencana alam. Akan hal ini, Nissan mengembangkan sistem yang menggunakan teknologi vehicle to grid atau kendaraan ke jaringan yang memungkinkan pelanggan untuk menggunakan paket baterai Nissan Leaf menjadi penyalur daya untuk rumah/bangunan.
Sejak September lalu, sistem ini telah diuji menggunakan energi terbarukan yang disimpan dalam kemasan baterai Nissan Leaf lama, dan digunakan kembali untuk penggunaan stasioner, kemudian dipasok ke toko 7 Eleven di Prefektur Kanagawa Jepang. Sistem ini diharapkan akan mulai didistribusikan luas pada akhir tahun 2020.
Dalam uji coba, Leaf dapat secara langsung memberi daya pada gedung, atau baterai yang digunakan kembali dapat diisi daya melalui tenaga surya baik untuk bangunan, atau untuk mengisi ulang mobil. System yang digunakan merupakan sistem multi-arah, yang tujuannya adalah untuk memungkinkan public datang ke swalayan membeli barang-barang penting, dari makanan dan minuman hingga perlengkapan mandi, ketika sebagian besar toko lain masih tutup.
Protokol pengisian dua arah EV, dan program vehicle to grid, telah dibahas selama hampir satu dekade. Tesla juga mempertimbangkan penggunaan system seperti ini.
"Kurang dari tiga bulan setelah Leaf generasi pertama diluncurkan, pantai timur laut Jepang dilanda gempa bumi dan tsunami Maret 2011. 4,8 juta rumah tangga tidak mendapatkan pasokan listrik, dan Nissan menyediakan 66 Leaf untuk daerah yang dilanda bencana," kata Ryusuke Hayashi, Manajer Senior Operasi Kendaraan Listrik di Nissan.
Sekarang, program Nissan diterapkan secara formal untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana di masa depan. Seperti yang dijelaskan oleh Nissan:
“Pada akhir Maret 2020, Nissan akan membuat 31 perjanjian dengan pemerintah daerah dan perusahaan tentang penggunaan Kendaraan Listrik selama dan setelah bencana alam. Perjanjian tersebut membuat mobil listrik tersedia untuk komunitas lokal dan warga untuk digunakan sebagai sumber daya di pusat-pusat evakuasi dan fasilitas umum jika terjadi pemadaman yang disebabkan oleh bencana alam,” jelas Nissan
Program Blue Switch Nissan dimulai pada Mei 2018. Program ini mempromosikan penggunaan kendaraan listrik untuk mengatasi masalah yang terkait dengan pencegahan bencana, manajemen energi, perubahan iklim, pariwisata, dan penurunan populasi.[prm/timBX]