MENU
icon label
image label
blacklogo

Nissan Ungkap Penyebab Kematian Mobil Ikoniknya, GT-R

SEP 23, 2024@11:51 WIB | 220 Views

Mobil sport ikonik dari Nissan, GT-R R35 sudah resmi dipastikan dihentikan produksinya pada tahun 2025 mendatang. Pihak Nissan baru-baru ini membeberkan siapa yang bertanggung jawab atas kematian GT-R ini.

Peter Loing, Global Vice President Product & Service Planning Nissan Motor, dalam wawancaranya dengan Top Gear, mengungkapkan pihaknya berencana tetap menghadirkan GT-R untuk 17 tahun kedepan atau selama mungkin. Namun, regulatorlah yang membunuh semuanya, mobil ini, para penggemar dan harapan ini.

Seperti diketahui regulator membuat sebuah kebijakan baru terkait regulasi emisi yang sangat ketat. Tujuan dari regulasi emisi ini adalah mencapai zero carbon atau artinya setiap kendaraan nantinya tidak akan menghasilkan gas buang atau karbon yang besar.

Kematian Nissan GT-R ini dilihat para car enthusiast sebagai matinya mobil sport yang menyenangkan. Tidak salah juga sih, karena regulasi ini juga telah mematikan sejumlah kendaraan berperforma tahun ini di Eropa.

Tercatat, industri otomotif sekarang kehilangan Toyota GR86, Subaru BRZ , Porsche Boxster, dan Cayman. Selain itu, Mazda menghentikan penggunaan mesin 2.0 liter pada MX-5 Miata , sehingga penggemar mobil roadster hanya memiliki unit 1.5 liter yang lebih kecil.

Selain itu, BMW M135, X1 M35i, dan X2 M35i mengalami penurunan performa di UE dibandingkan di pasar lain karena regulasi emisi yang lebih ketat.

Kembali ke GT-R, meskipun akan menghilang dalam waktu setahun lagi, Loing menyebut saat ini model tersebut masih terus dijual. Penjualan masih dibuka sampai stok yang tersedia habis terjual.

Tentu saja setiap perpisahan pasti akan ada pertemuan lagi, termasuk GT-R generasi terbaru. Loing menyebut walaupun posisi GT-R sulit digantikan tapi itu bukan hal yang tidak mungkin.

Nissan dikabarkan segera menghadirkan model terbarunya dalam beberapa tahun ke depan setelah produksi versi sebelumnya dihentikan. GT-R baru ini diisyaratkan memiliki baterai solid-state.

“Kami sedang dalam perjalanan menuju pengembangan prototipe solid-state battery pertama kami untuk musim semi tahun 2025. Sementara, kami akan memiliki kendaraan prototipe dengan baterai yang asli dua tahun kemudian dan pada 2028 kami ingin menjual kendaraan dengan teknologi ini, namun dalam jumlah kecil di Jepang,” ucap Loing.

Rahasia GT-R generasi selanjutnya sebenarnya sudah terbuka ketika pabrikan memperkenalkan konsep Hyper Force. Konsep ini diprediksi menjadi basis awal untuk pengembangan GT-R baru apalagi jika melihat spesifikasi yang dihadirkan dengan penggerak empat roda dan output mencapai 1.341 dk, yang dua kali lipat dari GT-R R35 Nismo sangat cocok membawa lencana nama legendaris GT-R. [wic/timBX].

Tags :

#
nissan,
#
gt-r

X