JUL 10, 2024@12:20 WIB | 221 Views
BYD mengumumkan sebuah pencapaian fantastis yakni akan membangun pabrik EV baru di Turki. Pabrik tersebut dikabarkan bernilai satu miliar dollar dan mampu memproduksi 150.000 unit kendaraan listrik dan hibrida per tahunnya.
Pembangunan pabrik tersebut bisa terwujud setelah BYD menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Turki. Pabrik BYD yang akan dibangun berada di atas tanah yang sebelumnya dialokasikan untuk Volkswagen di daerah Manisa dan akan beroperasi secara full mulai 2026.
Investasi besar-besaran yang dilakukan oleh BYD ini selain ekspansi bisnis juga memiliki tujuan utama untuk bisa menghindari tarif yang diberlakukan oleh Uni Eropa terhadap mobil impor. Tarif ini dimaksudkan untuk melindungi industri manufaktur mobil lokal di Eropa.
Namun, BYD dan sejumlah produsen kendaraan lainnya dari China menyebut kebijakan dari Uni Eropa tersebut sangat mengekang dan tidak adil. Bayangkan, model-model BYD dikenakan bea masuk tambahan sebesar 17,1 persen di atas tarif impor reguler sebesar 10 persen.
Akibatnya, BYD harus menaikkan nilai jual mobil-mobilnya. Sebagai contohnya harga supermini Dolphin milik BYD akan naik hingga £4.000 (83 juta) dan itu akan membebani pembeli sehingga mereka enggan melakukan pembelian.
Meskipun Turki bukan bagian dari Uni Eropa, negara itu merupakan bagian dari Uni Bea Cukai UE dan telah menerapkan tarif sebesar 40 persen pada mobil China. Tapi dengan adanya rencana pembangunan pabrik ini, maka semua merk BYD yang diproduksi dari pabrik barunya di Turki tidak akan dianggap barang ‘impor’ dan tidak dikenakan tarif impor tambahan.
Sementara untuk Turki, kerja sama ini juga sangat menguntungkan. Selain pendapatan dari pajak juga membuka lapangan pekerjaan baru, karena disinyalir pabrik baru BYD tersebut akan membutuhkan pekerja hingga sebanyak 5.000 orang. [wic/timBX].