MAR 12, 2020@16:06 WIB | 1,547 Views
Shell Indonesia resmi memperluas pabrik produksi pelumas (Lubricant Oil Blending Plant/LOBP), di kawasan Marunda, Bekasi di atas tanah seluas 9 hektare. Dengan diperluasnya pabrik berstandar internasional ini, Shell Indonesia menargetkan kapasitas produksi hingga 300 juta liter produk pelumas per tahun. Mengenai rencana desain bangunan, Dian Andyasuri, President Director and Country Chair, Shell Indonesia mengatakan akan menggunakan panel surya yang diletakkan di atap pabrik yang baru, sehingga bisa mandiri dalam memanfaatkan energi, dan ramah lingkungan.
Carlos Maurer, Executive Vice President, Shell Global Commercial juga mengatakan, investasi yang dilakukan Shell sangat strategis, karena menurutnya posisi Indonesia berada di 10 penjualan pelumas terbanyak di dunia. Untuk keseluruhan produksi, perusahaan ini memprioritaskan penjualannya di Indonesia.
“Investasi ini bukan main-main, karena Indonesia berada di posisi top 10 penjualan pelumas di dunia, dan terbesar di Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih dari 250 juta penduduk, dan menjadi pangsa besar kami di Asia Tenggara. Mengenai target pasar, kami menargetkan pertumbuhan hingga 6 persen di tahun 2020,” kata Carlos Maurer.
Mengenai pembangunan pabrik 2.0 ini, Dian mengatakan jika target pembangunan hingga dua tahun, yang tentunya memperhatikan keselamatan, dan dampak lingkungan.
Program CSR Shell Indonesia
Sejak Desember 2015, Shell memprakarsai program pengelolaan limbah berbasis masyarakat yang disebut sebagai 'Desa BERSEMI' (Bersih, Sehat, dan Mandiri) di dua desa, yaitu Pantai Makmur dan Segara Makmur.
Keduanya terletak di sekitar wilayah pabrik pelumas Shell di Marunda. Program ini berfokus pada pengembangan lingkungan yang bersih dan sehat, kewirausahaan dan pendekatan ekonomi sirkular seperti: membangun area kompos, “bank sampah” di mana penduduk setempat dapat menukar sampah yang dapat didaur ulang dengan uang tunai; urban farm skala kecil untuk tanaman obat dan sayuran; serta usaha kerajinan kecil menggunakan limbah yang tidak dapat didaur ulang. Hingga saat ini, program ini telah memberi manfaat kepada 200 rumah tangga. [prm/timBX]