APR 13, 2018@15:30 WIB | 2,603 Views
Pagani sebagai automaker hypercar Italia memutuskan mengakhiri masa produksi Huayra coupe sebagai final production. Pagani harus menyelesaikan Huayra unit terakhir dalam dua bulan terakhir ini. Selama ini telah dibangun 100 unit Huayra, dari ke-99 unit yang telah diproduksi diketahui telah menggunakan powertrain milik V-12 dari Mercedes.
Mesin V12 berkapasitas 6.0 liter, twin turbocharged tersebut menghasilkan power 700 hp dan torsi mencapai 1099 Nm. Penggunaan mesin Mercedes AMG ini sesuai dengan kesepakatan dengan Pagani yang memberikan pasokan 100 unit mesin saja. Hal ini menjadi alasan mengapa akhirnya Pagani Huayra berakhir, setelah tujuh tahun bertahan di dunia supercar. Huayra merupakan supercar pertama yang meledak pada tahun 2017, sebagai kelanjutan dari seri Pagani Zonda.
Seri ke-100, Pagani Huayra mengenakan nama Il Ultimo. Hal tersebut diungkapkan oleh Brett David, sebagai CEO dari Prestige Imports. Sebagai penghormatan atas mesin supercar AMG, pada bagian ekterior dari Huayra nanti, akan menggunakan livery seperti yang digunakan pada mobil Formula 1 Mercedes milik Lewis Hamilton.
Bagian eksteriornya dilumuri cat abu-abu muda, hitam dan pirus aqua. Berapa diantaranya digunakan pada cermin dan dinding ban. Sedangkan tiga warna tersebut ternyata juga digunakan pada bagian interiornya. Warna pirus aqua digunakan untuk daun pintu, dashboard, dan bagian lantai, menyelaraskan warna putih pada tempat duduknya.
Pertanyaannya, Il Ultimo apakah hanya menjadi bagian akhir histori Pagani? Atau hanya sebuah isyarat akan kelanjutan model lain oleh Pagani. CEO dan Founder, Horacio Pagani juga berbicara tentang sosok penerus mobil di perusahaannya, terutama tetap dalam ranah pure driving.
Ia menyatakan, “Supercar yang terlahir berikutnya tidak bergantung pada elektrifikasi, dan masih menggunakan transmisi manual. Namun, isu electric car masih dalam rencana kecil kami,” jelas Pagani dilansir dari laman motorauthority.com dari laporan DuPont Registry. [Ahs/timBX]