JUL 26, 2023@15:03 WIB | 267 Views
Kendaraan diesel di Eropa semakin kehilangan pamornya seiring dengan naiknya tren kendaraan listriknya. Di Juni 2023 untuk pertama kalinya EV lebih laris terjual daripada mobil diesel.
Kendaraan dengan tenaga diesel dalam satu dekade belakang adalah raja di Eropa. Alasannya sederhana, harga bahan bakar minyak (BBM) yang lebih tinggi dari negara lain.
Namun, itu dulu. Kini keberadaan kendaraan diesel diambang kepunahan dengan munculnya kendaraan listrik.
Kebijakan Uni Eropa terkait pembuangan gas buang atau emisi juga memparah kondisi ini. Dari studi yang dilakukan ACEA terkuak pangsa pasar mesin diesel menyusut menjadi hanya 13,4 persen bulan lalu, jauh lebih rendah dari 17,4 persen yang dicapai pada Juni 2022.
Permintaan yang lebih lemah memungkinkan kendaraan listrik murni melampaui mesin diesel untuk pertama kalinya. Mobil tanpa emisi menyumbang 15,1 persen dari total pangsa, atau naik dari 10,7 persen pada Juni 2022.
Hibrida pengisian sendiri juga lebih populer daripada mesin diesel berkat pangsa pasar 24,3 persen sementara PHEV mewakili 7,9 persen dari total permintaan, atau turun dari 8,2 persen pada Juni 2022.
Studi ACEA menunjukkan bahwa bensin tetap menjadi raja untuk saat ini, dengan lebih dari sepertiga dari seluruh penjualan, sebesar 36,3 persen. Meski angka penjualannya naik, pangsa pasar justru turun dari 38,5 persen menjadi 36,3 persen karena kenaikan EV.
Secara keseluruhan, penjualan mobil baru (semua jenis powertrain) melonjak di UE selama enam bulan pertama tahun 2023 sebesar 17,9 persen menjadi 5,4 juta kendaraan, tetapi itu masih 21 persen lebih rendah dibandingkan paruh pertama tahun 2019, sebelum pandemi. [wic/timBX].