JUL 15, 2022@12:00 WIB | 744 Views
Raksasa elektronik asal Jepang ini memilih antara lokasi potensial antara Kansas atau Oklahoma, sebelum akhirnya menetapkan pilihan yaitu Kansas, karena kedekatan lokasi dengan Texas dan tarif pajak yang menguntungkan.
Panasonic mengatakan akan menginvestasikan sekitar $4 miliar atau sekitar Rp60,3 triliun untuk menciptakan hingga 4.000 lapangan pekerjaan baru.
Panasonic bertujuan untuk melipatgandakan kapasitas produksi baterai EV di semua fasilitasnya pada tahun 2028 dari level saat ini, 50 gigawatt-jam per tahun.
Nikkei Asia melaporkan, bahwa rencana ini akan membuat Panasonic memasang dua jalur produksi di pabrik komponen baterai di Prefektur Wakayama, Jepang pada tahun 2023. Investasi ini saja sudah bernilai $580 juta (Rp8,7 triliun) untuk pabrik Jepang yang akan turut memproduksi baterai 4680 untuk Tesla.
Dapat dipahami bahwa peningkatan permintaan produksi dari Tesla merupakan faktor utama dalam keputusannya untuk mendirikan pabrik baru di AS
"Sebagai investasi swasta terbesar dalam sejarah Kansas dan salah satu pabrik baterai EV terbesar dari jenisnya di negara ini, proyek ini akan menjadi sesuatu yang transformatif bagi perekonomian negara bagian kita, menyediakan total 8.000 lapangan pekerjaan berkualitas tinggi yang akan membantu lebih banyak warga Kansas hidup lebih sejahtera untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka," kata Gubernur Kansas, Laura Kelly dalam sebuah pernyataan.
"Memenangkan proyek ini telah menunjukkan bahwa Kansas memiliki apa yang diperlukan untuk bersaing dalam skala global, serta iklim pro-bisnis kami mendorong inovasi teknologi yang diperlukan untuk mencapai masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan," lanjutnya.
Panasonic saat ini mengoperasikan Gigafactory 1 di Nevada bersama Tesla. Perusahaan tersebut menginvestasikan sekitar $1,455 miliar (Rp14,7 triliun) ke dalam fasilitas ini.
Banyak produsen baterai dan mobil telah mengumumkan rencana untuk mendirikan pabrik baru di seluruh Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir. Misalnya, LG dan General Motors akan menghabiskan dana gabungan $2,6 miliar (Rp39,2 triliun) untuk pabrik baterai baru di Michigan.
LG Energy Solution juga akan menginvestasikan $1,4 miliar (Rp 21,1 triliun) untuk membangun pabrik baterai baru di Arizona. Situs ini akan mulai berproduksi pada 2024 dan memiliki kapasitas untuk memproduksi sel baterai sebanyak 11 gigawatt-jam setiap tahun. [ibd/dera/timBX] berbagai sumber.