JUN 18, 2018@10:25 WIB | 1,157 Views
Daimler telah mendengungkan akan bermain dalam kompetisi mobil listrik dunia. Terbukti dengan beberapa kali pengetesan dan uji coba yang dilakukan oleh “mercy” tampaknya sangat masif. Namun EQC, SUV listrik Jerman yang akan hadir di 2019, tampaknya akan tertunda hingga waktu yang belum ditentukan. Hal ini juga sama dengan S Class listrik milik Mercedes-Benz.
(Produksi SUV Mercedes-Benz terancam molor)
Awalnya EQC akan diluncurkan pada awal 2019 setelah debutnya yang akan direncanakan September ini. Namun dilansir dari Handelsblatt, dikatakan masuknya EQC di pasar akan mundur hingga Juni 2019. Penundaan juga dilaporkan untuk versi listrik dari mobil mewah Mercedes, S-Class yang sebelumnya dijadwalkan tiba pada 2020, mungkin akan mundur hingga 2021.
Sumber tersebut mengklaim kekurangan pasokan baterai sebagai alasan untuk penundaan kedua mobil tersebut. Namun, pada akhirnya Daimler melakukan penyanggahan bahwa produksi EQC dan S-Class listrik tidak mengalami penundaan.
(Pasalnya pasokan baterai untuk mobil listrik Daimler tersebut dikabarkan kekurangan stok)
Geely, salah satu pemegang saham terbesar Daimler, melakukan pembicaraan tentang produksi baterai bersama, namun sejauh ini Daimler belum ingin memproduksi baterai pribadi. Daimler telah bekerja untuk meningkatkan fasilitas produksi EV mereka di China dan ingin mulai membuat mobil listrik mereka di sana sebelum akhir tahun 2018.
(Daimler China yang juga memproduksi EQC, bekerjasama dengan CATL)
Rencana fasilitas produksi baterai di China sampai saat ini masih dalam tahap pengkajian bagi Daimler. Untuk saat ini, Daimler telah beralih ke CATL yang menyediakan baterai untuk model EV mereka.[prm/timBX]