MAY 16, 2023@11:00 WIB | 402 Views
Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Keselamatan Jalan Raya Nasional atau NHTSA berencana untuk melakukan recall skala besar pada mobil yang dijual di negara tersebut. Tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 67 juta unit mobil yang akan dilakukan recall dari berbagai brand karena masalah pada inflator airbag.
Dilansir carscoops, Senin (15/5/2023), 67 juta unit yang terdampak recall ini berasal dari 12 brand yang berbeda. Salah satu brand yang sudah memastikan akan melakukan recall inflator airbag ini adalah General Motor yang akan menarik sekitar 1 juta mobil mereka.
NHTSA menyebut dari 67 juta unit tersebut, mayoritas menggunakan suplier inflator airbag dari ARC. Diduga perusahaan ini bertanggung jawab atas produk inflator airbag yang mudah meledak dan menyebabkan adanya laporan beberapa korban jiwa seperti investigasi yang dilakukan NHTSA sejak tahun 2015.
NHTSA menyebut bahwa ARC memiliki pemasangan inflator airbag yang tidak memenuhi standar keselamatan. Selain itu, NHTSA menyebutkan ketika airbag keluar, justru akan menimbulkan ledakan yang mengakibatkan cedera di bagian kepala hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Selain itu NHTSA menyoroti bahan material yang digunakan pada inflator airbag mobil yang terpasang tersebut. Selain menggunakan bahan yang dianggap berbahaya, tekanan udara yang didapatkan dirasa berlebihan yang justru membuat airbag akan dengan mudah meledak.
Disaat yang bersamaan pihak ARC membantah temuan yang didapatkan NHTSA tersebut. Mereka menyebut bahwa mereka sebenarnya sudah melakukan standar pengecekan ketika proses produksi dan pemasangan pada airbag mobil-mobil tersebut.
Belum diketahui bagaimana prosedur penggantian inflator airbag yang akan ditetapkan oleh NHTSA nantinya. Namun nantinya NHTSA memastikan bahwa nantinya inflator airbag akan diganti dengan unit yang namun dengan supplier yang berbeda. [edo/timBX]
