MAR 01, 2022@20:00 WIB | 772 Views
Keputusan Volkswagen untuk "membuang" merek Bugatti dan memberikannya kepada Rimac, mengejutkan hampir semua orang di industri otomotif pada November tahun lalu. Dengan produksi Bugatti yang pada dasarnya sangat laris manis hingga tahun 2025, saatnya bagi Rimac untuk memikirkan penerus Chiron. CEO Bugatti Rimac, Mate Rimac, menjanjikan model masa depan akan tetap memiliki mesin pembakaran internal dan tetap bertenaga besar.
Bugatti sekarang dimiliki oleh Bugatti Rimac, perusahaan "patungan" antara Rimac (55%) dan Porsche (45%). Perusahaan baru ini telah menyusun rencana untuk melanjutkan warisan Bugatti dan diketahui bahwa Rimac tidak akan mengubah Bugatti menjadi produsen EV, setidaknya untuk saat ini.
Sebagai gantinya, Rimac akan mengembangkan mesin pembakaran internal yang benar-benar baru untuk menggantikan mesin "tua", W16, yang menggerakkan semua supercar Bugatti sejak debut Veyron pada tahun 2005. Untuk melakukannya, Rimac akan memanfaatkan kemitraannya dengan Porsche dalam mengembangkan mesin pembakaran internal. Dengan kemitraan ini, sepertinya Bugatti akan mendapatkan powertrain hybrid yang didasarkan pada Porsche 918.
Rimac juga mengatakan, supercar Bugatti di masa depan akan dikembangkan lagi dari awal, sama seperti Rimac Nevera. Pengembangan ini akan dilakukan dengan anggaran yang ketat, setidaknya jika dibandingkan dengan berapa banyak yang telah diinvestasikan Volkswagen di Chiron. Meski begitu, Rimac mengklaim bahwa Bugatti masa depan akan menjadi produk yang luar biasa dibandingkan para kompetitor. [fdlh/era/timBX] berbagai sumber.