JUN 03, 2021@19:25 WIB | 611 Views
Rencana ekspansi tim pabrikan masih menjadi perbincangan hangat di kelas utama MotoGP. Kelas paling bergengsi balap roda dua ini semakin kompleks dan cepat berkat adanya tim satelit. Maksud kami, kehadiran tim pabrikan punya kans kuat untuk memenangkan motoGP terkait serangkaian data yang bisa diambil dari rider pabrikan maupun rider satelit.
Tim Ducati punya dua tim pabrikan sekaligus, selain Pramac Ducati yang sudah sering podium, juga ada tim Avintia yang menggunakan mesin ketiga Ducati. Padahal di tahun sebelumnya, prestasi Ducati juga dipicu dengan dua tim satelitnya. Termasuk Yamaha dan Honda yang sama-sama punya tim satelit, maka dalam pikiran kami, mereka secara teknis cukup mudah untuk naik podium dan memenangkan perlombaan.
Bagaimana dengan Suzuki dan Aprilia yang tidak punya tim Satelit hingga saat ini. Nah itulah anomali tersendiri. Suzuki mulai bergabung kembali di MotoGP sejak 2016, hingga sekarang belum memiliki tim Satelit. Dan perjuangan keras tim yang berpusat di Hamamtsu Jepang ini akhirnya menuai panen besar, saat tim besar seperti Honda, Yamaha dan Ducati tidak tampil konsisten di tahun 2020.
Joan Mir yang baru bergabung dua tahun menyumbangkan kemenangan di tahun ke-100 ulang tahun Suzuki. Disitu Suzuki punya rider test kunci Sylvain Guintoli yang banyak menyumbangkan kemajuan tim berlogo S ini. Jejak kampiun di MotoGP tak sebanyak Honda atau Yamaha. Kevin Schwantz, Kenny Robert Jr, punya rentang yang panjang untuk membawa Suzuki menjuarai MotoGP, termasuk Joan Mir.
Tim Pramac Ducati baru saja menyepakati kontrak dengan Ducati hingga 2024, itu artinya, kans Bagnaia dan Zarco makin dekat untuk merebut banyak kemenangan dari tim Yamaha. Sementara VR46 sebagai tim MotoGP dari Valentino Rossi baru saja mendapat kontrak baru dengan Ducati menggunakan nama Aramco VR46.
Tim Aprilia dengan basic RSV V4 sendiri tidak akan melepaskan kemitraan dengan Gresini Racing, tidak dalam satu tim lagi, tentunya melalui mekanisme tim satelit. Namun beredar spekulasi kuat, bahwa tim VR46 dan Gresini bakal mendapatkan jatah dari mesin Ducati di musim 2022, itu artinya Ducati akan punya 3 tim satelit, setelah Pramac ada Aramco VR46 dan Gresini yang punya segudang pengalaman MotoGP, dan dipastikan Ducati akan turun 8 rider sekaligus. Wow.
Mendengar rumor kencang Ducati dengan 8 rider, Jack Miller hanya tersenyum puas. "Saya tidak ada tekanan sebagai pembalap utama di Ducati pabrikan. Rasanya cukup fantastis, ketika antara tim pabrikan dan satelit punya paket yang komplit. Mungkin perbedaan tipis antara Desmosedici GP22 dan GP21 dengan perbandingan split 50:50," ungkap Miller enteng setelah menandatangi kontrak barunya yang lebih dari setahun dikutip dari laman Crash.net.
Sejauh ini, kesepakatan tersebut masih dipelajari oleh Ducati. "Sangat sulit untuk memberitahu Anda berapa lama kami dapat melanjutkan dengan tiga tim berbeda di MotoGP, karena pasti cepat atau lambat, kami harus beralih ke empat motor, karena ini akan menjadi situasi untuk masa depan," kata General Manager Ducati Corse, Gigi. Dall'Igna mengatakan awal tahun ini.
Peta tim Satelit bakal berubah, bila Aprilia benar-benar gagal meyakinkan Gresini untuk relationship lebih baik. Gresini bisa saja tidak menggunakan GP21 milik Ducati, atau memilih mesin Suzuki, meski itu berat bagi internal Suzuki yang ditinggal Davide Brivio untuk memiliki tim Satelit di musim 2022.
Kemungkinan besar jika VR46 dan Gresini hanya dapat jatah mesin GP Desmosedici selama 1 tahun, mungkin kedua tim bisa mendapatkan mesin dari tim Suzuki untuk musim 2023. Kita tahu Yamaha sendiri masih nyaman dengan tim Petronas dan belum ada perubahan besar hingga 2022.[Ahs/timBX]