MAY 03, 2020@09:00 WIB | 1,050 Views
Dream Cars Tahun 1930-an
Garis desain yang kuat mencirikan model-model Mercedes-Benz tahun 1920-an, baru mulai awal 1930-an dan seterusnya desain bergeser pada garis yang lebih luwes, mengalir, dengan elemen-elemen bulat. Bintang di periode ini adalah model 500 K tahun 1934, dan penerusnya 540 K produksi 1936. Dengan model yang didisain khusus dan garis mengalir dan elegan, model ini masih dianggap sebagai objek kesempurnaan dan keindahan sampai sekarang. Versi roadster khusus dari model ini dianggap sebagai mobil impian tahun 1930-an, sedangkan versi coupé merupakan awal dari tradisi coupé modern Mercedes-Benz.
Ke Zaman Modern Dengan Bentuk ‘Ponton‘
Pada tahun 1953, Mercedes-Benz melompat ke era modern dengan model 180. Model sedan ini dikarakterisasi dengan desain three-box . “box“ ketiga setelah kompartemen mesin dan ruang penumpang adalah bagasi. Bodi “ponton” model ini meyakinkan bukan hanya karena lebih stabil tetapi juga aspek keselamatan dari kecelakaan yang sudah ditingkatkan. Untuk pertama kalinya, fender dan lampu depan sepenuhnya terintegrasi ke dalam bodi, yang juga mencakup ruang mesin dan ruang bagasi di belakang. Hasilnya adalah interior yang harmonis, menurut standar saat itu.
Disain Ikonik "Gullwing" Yang Legendaris
Banyak model Mercedes-Benz yang memiliki pengaruh abadi terhadap pengembangan desain mobil dan menjadi ikon, seperti "Gullwing" dari tahun 1954. Mercedes-Benz 300 SL adalah desain otomotif paling hebat di masanya, dan tetap menjadi mobil impian hingga saat ini dan terpilih sebagai "Mobil Sport Abad Ini" oleh juri internasional pakar otomotif pada tahun 1999. Mercedes-Benz 300 SL tidak hanya mempesona dengan pintu Gullwing-nya, tapi juga merupakan seri mobil penumpang Mercedes-Benz pertama sejak 1945 yang tidak memiliki gril radiator vertikal.
Sebagai gantinya, model ini dihiasi dengan pembukaan asupan udara horisontal dengan bintang di tengah. Wajah baru ini menjadi ciri semua generasi SL berikutnya. Lampu depan vertikal dengan indikator yang terintegrasi diperkenalkan pada tahun 1957 pada 300 SL Roadster, yang menjadi representasi fitur bergaya dan membentuk desain depan mobil penumpang Mercedes-Benz hingga awal 1970-an. Saat ini, Mercedes-Benz adalah satu-satunya pabrikan yang mengintegrasikan symbol mereknya baik pada gril radiator dan dalam bentuk plastik pada kap mesin.
Bentuk "Fintail" Yang Tak Tertandingi
Limusin 220, 220 S dan 220 SE, yang populer sebagai "Fintail" atau di Indonesia dikenal sebagai “Batman” dan diperkenalkan pada tahun 1959, juga menjadi standar dengan bentuknya yang menggabungkan fungsi dan keanggunan. Di tahap awal, ekor sirip, yang selain kelihatan indah juga berfungsi membantu parkir, dan pandangan mewah, dibuat demi mengantisipasi keinginan konsumen yang berubah. Mercedes "Fintail" juga merupakan kendaraan pertama di dunia dengan rigid passenger cell dan energy-absorbing crumple zones. Model ini telah membuka bab baru dalam teknologi keselamatan.
Persamaan Versus Diferensiasi
Terlepas dari semua kemiripan yang membuat seri model yang berbeda mudah dikenali sebagai anggota keluarga model Mercedes-Benz, desain juga menciptakan diferensiasi yang diperlukan yang diharapkan oleh konsumen. Sebagai contoh, versi coupé dua pintu 220 SE yang diproduksi tahun 1961 menampilkan elemen desain independen, seperti penghilangan tail fins. Garis desain yang cantik coupé mendominasi desain Mercedes-Benz tahun 1960-an dan mempengaruhi desain seri sedan kelas atas dan kelas atas ukuran sedang.
Keseimbangan Antara Inovasi Dan Tradisi
Mercedes-Benz juga menulis sejarah desain dengan kendaraan konsep dan eksperimental seperti C 111 dari tahun 1969. Meskipun tidak pernah diproduksi secara massal, kendaraan konsep C 111 memberi dorongan kuat untuk perkembanan otomotif di masa depan. Inovasi desain merupakan ciri khas Mercedes-Benz, tetapi identitas brand selalu dipertahankan. Pada C 111, misalnya, identitas ini dipertahankan lewat desain pintu gullwing, yang kembali dibuat di tahun 2009 pada SLS AMG. Jadi, tidak pernah ada pilihan antara inovasi atau tradisi - keduanya adalah tujuan. Premis utama adalah bahwa mobil Mercedes-Benz harus selalu dikenali sebagai Mercedes-Benz - dan bukan hanya karena simbol bintang-sudut-tiga yang ada di bagian depan.
"Yang terutama adalah memahami identitas brand sebagai strategi jangka panjang dan dengan jeli mengembangkan nilai-nilai dan karakteristik yang membentuk identitas. Kami mencapai ini dengan mengolah stylistic elements kami yang telah teruji dan menggabungkannya dengan ide-ide baru tanpa mengubah esensinya,” kata Gorden Wagener, Chief Design Officer Daimler Group.[prm/timBX] berbagai sumber