FEB 24, 2018@19:00 WIB | 1,047 Views
Sejauh ini dari balapan kelas Formula, hanya kelas Formula E sebagai kelas motorsport yang boleh menerapkan electric powertrain mesin untuk racing. Ternyata masa depan All-electric LMP1 memiliki banyak bahasan untuk diulas lebih dalam.
Nicolas Perrinn, bekas arsitek teknik tim F1 Williams sejauh ini telah mengembangkan mobil balap electric LMP1 yang diberi nama Perrinn 424. Menggunakan mesin 3 motor Formula E, yang memproduksi 268 hp, namun hasil rancangan Perrinn malah menghasilkan power sebesar 1000 hp. Fakta ini diceritakan Perrinn di laman Autosport pada hari Selasa lalu.
Ada 9 modul yang menyalakan 64 baterai untuk menyalakan 3 motor. Dengan berat baterai 339 kg, sebuah all electric LMP1 memiliki berat total 1202 kg. Angka itu lebih ringan 331 kg dari mobil milik Toyota LMP1 TS050. Tanpa menggunakan internal combustion engine, mobil lebih ringan 192 kg. Karena penggunaan baterai, LMP1 panjang mobil bertambah 9 inci dari prototype yang pernah diperkenalkan.
Catatan waktu LMP1 Perrin mengklaim mobil buatannya mampu merobek 2 detik dari 0-100kpj, dengan kecepatan tertinggi 354 kpj. Sementara prototype LMP1 telah siap, namun teknologi baterai belum memungkinkan. Perrinn perlu waktu dan dana segar untuk membawa LMP1 ke Le Mans. Menurutnya, daya tahan baterai adalah masalah besar, karena mobil harus digeber 24 jam non stop. Ia berekspektasi butuh waktu 4 atau 5 tahun untuk membangun baterai yang tahan untuk jarak jauh, tanpa harus diganti.
Visi Perrinn tentunya bakal menjadi masa depan kelas LMP1, untuk head to head dengan Toyota. Setelah sebelumnya Porsche mengundurkan diri dari endurance, dan fokus untuk Formula E. Di luar itu, Perrinn berusaha memecahkan rekor catatan waktu EV lap di Le Mans Course, Nurburgring, Paul Ricard, Circuit of the Americas, dan Shanghai. Ia akan memulai pemecahan rekor pada tahun 2019 atau 2020.[Ahs/timBX]