DEC 05, 2018@09:30 WIB | 2,580 Views
Perusahaan energi nasional PT Pertamina (Persero) siap menjadi pioneer dalam memproduksi baterai lithium di Indonesia. Untuk mencapai hal ini, Pertamina akan memaksimalkan penggunaan bahan baku dari dalam negeri. Kebutuhan energi yang semakin besar mendorong terciptanya alternatif energi di masa depan. Salah satunya adalah energi listrik yang salah satunya digunakan untuk kendaraan listrik.
Tak ketinggalan, PT Pertamina (Persero) juga telah masuk dalam pengembangan listrik tersebut. Perusahaan plat merah ini tengah mempersiapkan diri, salah satunya melalui pengembangan sistem penyimpanan energi (storage system). SVP Research and Technology Center Pertamina Herutama Trikoranto mengatakan, Pertamina akan secara agresif melakukan inisiasi pengembangan baterai khususnya untuk kendaraan bermotor.
“Ini bertujuan untuk mendukung renewable energy sebagai sumber energi utama,” katanya saat memberikan pemaparan dalam Pertamina Energy Forum 2018 di Hotel Raffles Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Pertamina sebagai perusahaan energi telah melakukan persiapan dan bertransformasi untuk menjalankan bisnis energi yang baru ini. Saat ini Pertamina bekerja sama dengan sejumlah lembaga riset untuk menjawab tantangan industri baterai salah satunya pada peningkatan kapasitas battery lithium ion dan peningkatan aspek keamanannya.
“Pertamina juga telah menyampaikan komitmennya untuk mengembangkan battery energy storage, dan punya keinginan untuk menjalin strategic partner yang bisa menginisiasi bisnis ini di Indonesia,” katanya lagi.
Adapun rencananya, Pertamina telah menyiapkan pilot project Green Energy Station, atau stasiun pengisian baterai umum yang akan melayani masyarakat. Tak hanya di Green Energy Station, pada perkembangannya outlet retail Pertamina juga bisa melayani pengisian bahan baterai.
“Pertamina akan menjadi garda terdepan untuk bisa melayani masyarakat. Nantinya akan lebih banyak lagi tempat masyarakat untuk bisa charging baterai sepeda motor,” ujarnya.[prm/timBX]