FEB 17, 2020@15:00 WIB | 1,000 Views
Fungsi mengemudi otomatis atau otonom tidak dapat diimplementasikan tanpa Artificial Intelligence (AI). Kekuatan komputasi yang diperlukan ini disediakan oleh chip khusus yang berspesialisasi dalam komputasi paralel. Para peneliti juga bekerja pada solusi baru yang diilhami pada komputer kuantum yang menjanjikan kekuatan komputasi yang lebih besar.
(Perangkat keras neuromorfik dari Heidelberg: Ada 384 neuron buatan dan 100.000 sinapsis pada chip ini)
Elektronik kini berubah menjadi kendaraan selama beberapa waktu. Saat ini saja, ada lusinan unit kontrol berjejaring untuk mengendalikan engine, transmisi, sistem infotainment, dan banyak fungsi lainnya. Mobil telah lama menggunakan komputasi untuk pusat data, namun sekarang mereka memiliki lompatan baru dalam hal daya komputer, karena fungsi mengemudi otomatis dan mengemudi otonom sangat memerlukan komputer yang lebih kuat dan canggih. Karena chip konvensional tak sanggup lagi untuk mengatur sistem otomasi ini, maka pada akhirnya produsen otomotif menggunakan prosesor grafis, unit pemrosesan tensor (TPU) dan perangkat keras lainnya yang dirancang khusus untuk komputasi “jaringan saraf” otonom.
CPU Klasik (Unit Pemrosesan Pusat) mungkin dapat digunakan secara universal, namun komputer ini tidak memiliki arsitektur optimal untuk AI. Hal ini disebabkan oleh perhitungan tipikal yang terjadi ketika pelatihan atau uji terus-menerus dan menyimpulkan kondisi lingkungan dengan jaringannya.
"Perkalian matriks dalam sistem jaringan komputer grafis sangat kompleks. Perhitungannya dapat diparalelkan secara luar biasa terutama dengan graphic card. Jika CPU kelas atas dengan 24 core dan perintah vektor melakukan 24 kali 4 perhitungan per siklus, maka angka untuk graphic Card modern lebih dari 5.000," jelas Dr. Markus Götz dari Steinbuch Center for Computing di Karlsruhe Institute of Technology (KIT).
Prosesor grafis (GPU) memiliki arsitektur internal yang dibuat khusus yang berisi ratusan atau ribuan inti sederhana untuk operasi integer dan floating point yang secara bersamaan dapat menerapkan operasi yang sama untuk data yang berbeda. Ini memungkinkan mereka untuk melakukan ribuan operasi aritmatika, untuk menghitung piksel lanskap virtual atau untuk melakukan perkalian matriks untuk jaringannya. Tidak heran jika chip dari produsen GPU NVIDIA saat ini sangat populer sebagai workhorses untuk kecerdasan buatan pada umumnya dan untuk mengemudi otonom pada khususnya. Antara lain, Volkswagen mengandalkan perangkat keras perusahaan AS ini.
"Anda memerlukan perangkat keras khusus untuk mengemudi secara otonom. GPU adalah awalnya, dan chip khusus aplikasi lainnya kemungkinan akan menyusul nanti," kata Ralf Bauer, Kepala Pengembangan Perangkat Lunak di Porsche Engineering.
NVIDIA saat ini menawarkan prosesor Xavier khusus untuk pengendaraan mandiri ini. Delapan CPU konvensional dan GPU yang dioptimalkan secara khusus untuk pembelajaran mesin ini ditempatkan pada sebuah chip. Platform Drive AGX Xavier tersedia untuk mengemudi otomatis di level 2+ (Perangkat yang lebih tinggi dari sensor standar), yang dapat melakukan maksimum 30 triliun operasi aritmatika per detik (30 TOPS , Operasi Tera Per Detik). Untuk mengemudi yang sangat otomatis dan otonom, NVIDIA memiliki drive komputer AI AGX Pegasus (320 TOPS) dalam programnya, di bawah kendali yang mana sebuah kendaraan uji coba telah menempuh jarak 80 kilometer melalui silicon valley tanpa campur tangan manusia.[prm/timBX] foto& artikel: berbagai sumber