JAN 19, 2021@17:00 WIB | 848 Views
Animo pasar mobil bekas di Indonesia diprediksi akan semakin bergairah pada kuartal kedua 2021. Hal ini terungkap dari Carsome Consumer Survey yang dilakukan kepada 1.005 responden di Indonesia. Sebanyak 64% responden mengungkapkan minat untuk membeli mobil mulai April 2021. Periode ini banyak dipilih dengan alasan responden lebih optimis memiliki pendapatan yang lebih stabil dan anggaran yang cukup, sehingga daya beli mereka akan menguat.
Di sisi lain, keinginan responden untuk menjual mobil yang telah dimiliki juga melonjak. Carsome mencatat minat masyarakat untuk menjual mobil meningkat 52% jika dibandingkan dengan periode sebelum PSBB diberlakukan. Mayoritas responden (29%) merasa mulai rentang April-September 2021 adalah momentum yang tepat untuk menjual mobil. Dengan demikian, kuartal kedua 2021 menjadi saat yang paling dinanti masyarakat Indonesia, baik untuk membeli mobil maupun menjual mobil.
“2021 akan membawa optimisme bagi para pelaku industri mobil bekas sesudah dilanda pandemi Covid-19 sepanjang 2020. Pertimbangan terkait kesehatan dan keamanan mendorong masyarakat mengubah pola perilakunya, yaitu dari menggunakan transportasi umum, beralih ke kendaraan pribadi. Mobil bekas dapat menawarkan solusi mobilitas yang aman, nyaman, dan terjangkau. Ini dapat menjadi momentum yang baik bagi industri mobil bekas,” kata Delly Nugraha, General Manager Carsome Indonesia.
Dari hasil survei tersebut, jumlah responden yang menyatakan tidak pernah menggunakan transportasi umum dan layanan ride hailing meningkat dari 27% menjadi 60% selama PSBB berlangsung. Frekuensi penggunaan transportasi umum yang menurun signifikan ini salah satunya disebabkan karena rasa tidak nyaman dan khawatir tertular virus Covid-19. Jumlah responden yang mengaku merasa tidak nyaman menggunakan transportasi umum dan layanan ride hailing meningkat dari 33% sebelum PSBB menjadi 74% selama PSBB.
Jual Mobil Lewat Platform Online Jadi Lebih Diminati
Menjual mobil bekas memiliki sejumlah tantangan. Tiga tantangan terbesar yang dihadapi oleh responden dalam menjual mobil bekas sebelum PSBB adalah ketidakpuasan dengan harga (38%), kesulitan keuangan sehingga kesulitan menjual mobil yang masih dalam periode kredit (29%), serta harus menunggu transfer kepemilikan mobil yang cukup lama (26%). Setelah PSBB, tantangan terbesar yang dihadapi oleh responden dalam menjual mobil yang masih kredit adalah kesulitan keuangan (51%). Sementara transfer kepemilikan mobil yang tertunda dan ketidakpuasan harga mendapatkan persentase yang sama yaitu 31%.
(Ilustrasi)
Pada 2021 ini, Carsome berencana meluncurkan model bisnis business-to-customer (B2C) di Indonesia untuk memberikan pengalaman jual-beli mobil bekas yang lebih terintegrasi. Model bisnis ini memungkinkan Carsome untuk menawarkan mobil secara langsung kepada konsumen, tentunya dengan nilai jual terbaik dan kualitas yang terjamin.[prm/timBX]