DEC 08, 2022@15:30 WIB | 1,381 Views
Charged Indonesia baru saja memperkenalkan pabrik terbarunya yang bernama Giga-Sheed. Fasilitas perakitan Charged terbaru tersebut memiliki total luas 16 ribu meter persegi dan ada di Cikupa, Tangerang, Banten.
Giga-Sheed diklaim oleh Charged Indonesia bisa memproduksi 120 motor listrik setiap harinya dan 230 ribuan unit per tahun. Dengan kuantitas produksi yang sangat tinggi tersebut Charged indonesia yang bermitra dengan VMoto Soco memasang target tinggi yakni 10 juta unit motor listrik untuk 10 tahun ke depan.
Chief Commercial Charged Indonesia, Stefanus Widi mengatakan, target 10 juta unit itu melingkupi pemenuhan pasar domestik dan juga Asia Tenggara. Langkah konkretnya sudah dimulai dengan aktivitas ekspor motor listrik rakitan Cikupa ke Thailand dan Vietnam.
"Kami punya visi untuk mendukung pemerintah, kami punya tujuan yang ingin dicapai yaitu produksi dan penjualan sebanyak 10 juta unit per 10 tahun. Produksi motor kita sudah berjalan di market Indonesia dan Southeast Asia," kata Widi.
"Untuk sekarang kita tidak langsung maksimal (perakitan), kita sesuaikan dengan demand yang ada di market. Kami akan lakukan secara bertahap, dari yang very low produksi 20 unit motor per hari," tambahnya.
Sementara untuk aktivitas ekspor ke pasar Thailand dan Vietnam, Widi belum menginformasikan secara detail berapa angka pasti yang sudah dikapalkan. Namun dia optimis bila pabrik Charged di Cikupa bisa menjadi hub ekspor ke beberapa negara lainnya.
"Ekspor saat ini baru mulai, kita baru plot, kami berhadap demand akan terus berlanjut, penggunaan jadi besar, dan menjadi reguler di kita," tuturnya. Kami berharap seperti itu (hub ekspor), jadi tidak hanya memberikan impact ke Indonesia saja, namun juga di keseluruhan Southeast Asia untuk kendaraan listrik," pungkasnya.
Dari target produksi dan penjualan 10 juta motor listrik oleh Charged Indonesia bisa saja membantu untuk merealisasikan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal 2 juta unit motor listrik terjual hingga 2025 mendatang.
Fasilitas pabrik ini juga mencakup pusat riset dan pengembangan yang diklaim 100 persen memanfaatkan energi terbarukan. Seluruh sumber listrik tidak dipasok oleh PLN melainkan pakai panel surya. [wic/tim BX].