SEP 11, 2020@20:00 WIB | 2,611 Views
Provis Autolab menjadi bengkel yang terbilang unik diantara bengkel lainnya. Bengkel roda empat ini punya platform khusus untuk degradasi BBM namun disisi lain mampu menghasilkan tenaga lebih maksimum. Ranah ini cukup anti mainstream dimana bengkel mesin di dunia mampu menambahkan performance mesin menanjak, tanpa adanya pengaturan ulang ECU atau menambah part performance lain. Kata kuncinya lebih ke efisiensi pembakaran, tanpa menambah atau mengurangi kompresi ruang pembakaran. Provis Autolab menyebutnya sebagai Tune Up Semi Sport (TUSS) sebagai satu-satunya formula engine performance tanpa terlacak oleh diler resmi APM sekalipun, artinya garansi mesin mobil tak akan hangus, meski telah menjalani TUSS.
Sementara TUSS menjadi produk jasa utama, disisi lain juga ada layanan tune up chemical untuk me-treatment mesin tanpa bongkar mesin, hingga tanpa emisi gas bang. Tim Blackxperience berkesempatan menguji Innova 2012 dengan muatan penuh, dan mampu berjalan di gigi 5 hanya di putaran mesin 500 rpm, dan kondisi mesin tidak mengelitik. Sementara mesin Eropa seperti BMW F30 tak kalah ngacir, hanya dengan bahan bakar pertalite melaju kecepatan tinggi di jalan tol, 140km di 3000 rpm, hanya dengan menempel tipis throttle. Berkat TUSS BMW F30 mencatatkan drag 14,7 detik di Sentul dan merebut podium 3.
Menariknya, formula TUSS ini kemudian mulai digandrungi oleh beberapa customer yang memang memanggap TUSS sebagai formula tambahan. Trend pengguna Provis Autolab awalnya dari mobil-mobil lama yang sudah mulai menurun efisiensi dan kinerja mesinnya, namun sekarang mulai bergeser ke mobil-mobil baru, bahkan yang belum menggunakan platnomor sekalipun.
"Ada beberapa brand mobil dengan produk barunya sudah semakin baik. Namun ada mobil yang sebaliknya, dengan tingkat kualitas yang tidak baik. Bahkan ada mobil mewah yang mengalaminya. Sementara fungsi TUSS untuk mobil baru, tidak sekedar memperbaiki cetakan silinder head yang mengalami kurang presisi. Maka tugas TUSS kemudian memperbaikinya, selain memformulasi TUSS pada mesin sendiri. Sehingga efeknya ke degradasi BBM, tenaga meningkat dan tidak mengelitik," buka Jasin Stevanus, Punggawa Provis Autolab kepada Blackxperience.com.
Dengan TUSS kinerja ruang bakar lebih maksimal, dan degradasi BBM bisa meningkat 2 tingkat, dari Pertamax Turbo ke Pertalite, dan Pertamax ke Premium. Efiensi pembakaran yang meningkat jauh bisa mengejar ke penggunaan premium, tanpa mengelitik. "Tetap tidak membuat mesin mengelitik, namun itu didukung dengan komponen lain yang mendukung. Ditunjang dengan emisi gas buang yang bagus, HC Nol dan CO Nol, yang artinya dihasilkan dari pembakaran cukup maksimal," ungkap Jasin dengan melepas catalytic converter sekaligus.
Provis Autolab sudah berdiri sejak Januari 1996, sementara formula TUSS sendiri harus berjuang mendapatkan hak paten sejak tahun 2014 selama 2 tahun terutama Ranah pengerjaan TUSS lebih ke silinder head ke atas. Selain TUSS, Provis Autolab juga melayani daily mantenance untuk mobil Asia dan Eropa special tools scanner khusus dan print out hasil diagnostiknya. Sementara layanan Tune Up Chemical hadir sebagai pengganti tune up regular.
"Tune Up Chemical digunakan dua kali, pertama intake line dan kedua fuel line. Dengan membersihkan ruang bakar dua kali, efek yang ditimbulkan saat mesin bekerja cukup luar biasa. Chemical tersebut tidak merusak catalytic converter dan pengerjaannya relatif cepat, 1-2 jam saja," jelas Jasin.
Tim Blackxperience menemukan fakta, bahwa tune up chemical tidak menghasilkan bau knalpot yang cukup menyengat di hidung. Hal itu membuktikan bahwa chemical cukup aman untuk mesin, dan menghasilkan kinerja mesin yang luar biasa.
Seperti pada kasus mobil BMW diesel dengan diesel particulate filter (DPF) pada knalpot atau catalytic converter pada mesin berbahan bakar bensin yang sudah puluhan ribu kilometer bisa dibersikan secara cepat, tanpa bongkar. "Jika mesin sudah susah untuk mendapatkan top speed, kemungkinan besar ada penyumbatan di DPF atau catalytic converter. Dengan chemical khusus, bisa langsung menormalkan kembali kinerja mesin," tutup Jasin.[Ahs/timBX]