DEC 13, 2021@15:00 WIB | 615 Views
Sepertinya proyek mobil self-driving Apple yang sudah lama dirumorkan akan sulit terjadi. Bukannya berjalan ke arah yang tepat, proyek yang satu ini malah mendapatkan hambatan cukup serius. Hal yang dimaksud adalah terkait kegagalan kesepakatan dengan CATL dan BYD China untuk memasok baterai, dimana Apple dilaporkan mempekerjakan mantan insinyur Tesla bulan lalu untuk bergabung dengan proyek mobil otonomnya.
Segalanya tampak berjalan dengan baik untuk sebuah perubahan, seperti yang dilaporkan Bloomberg bahwa mobil Apple berada di jalur yang tepat untuk mengaspal pada tahun 2025. Sayangnya, mobil self-driving mitos Apple telah mendapat hambatan lain. Menurut sumber yang sama, tiga insinyur kunci telah keluar dari proyek untuk bergabung dengan perusahaan rintisan yang mengerjakan taksi udara.
Para insinyur termasuk Eric Rogers, yang bekerja sebagai chief engineer Apple yang mengembangkan sistem radar untuk proyek tersebut dan telah pergi untuk bergabung dengan startup taksi terbang Joby Aviation. Kemudian Archer Alex Clarabut, seorang manajer teknik untuk grup sistem baterai mobil listrik juga telah meninggalkan proyek untuk bekerja di perusahaan taksi udara lain bernama Archer Aviation. Terakhir, mantan manajer teknik perangkat keras Apple untuk proyek Stephen Spiteri juga telah pergi untuk bergabung dengan Archer bersama Clarabut.
Ini merupakan tahun yang sulit bagi Apple karena proyek mobil telah menghadapi beberapa kemunduran. Proyek ini sebelumnya dipimpin oleh Doug Field, yang ingin direkrut oleh Ford tahun ini. Michael Schwekutsch, yang bertanggung jawab atas rekayasa perangkat keras, juga pergi bekerja untuk Ford, sementara karyawan lain telah meninggalkan Apple untuk bekerja di Rivian.
Konon, ada beberapa perkembangan signifikan tahun ini. Selama 12 bulan terakhir, Apple telah merekrut Urlich Kranz, mantan CEO perusahaan mobil otonom Canoo, dan CJ Moore, mantan direktur perangkat lunak self-driving di Tesla.
Jika pernah memasuki produksi, Apple dikabarkan berencana meluncurkan dua versi mobil yang dikenal sebagai ‘Project Titan’. Satu akan memiliki teknologi self-driving penuh, sementara yang lain akan memiliki kemudi dan akselerasi yang dibantu mirip dengan teknologi Super Cruise di Cadillac Escalade. [dhe/zzz/timBX] berbagai sumber