JAN 12, 2021@10:00 WIB | 1,183 Views
Seperti mesin straight-six pada edisi sebelumnya, V8 memiliki tempat khusus di hati para petrolhead. Jika ditanya tentang alasannya, mungkin 40% daya tariknya adalah karena tenaga, torsi, dan kehalusannya, dan 60% lainnya adalah suara mulus yang dihasilkannya.
Mengapa V8 bekerja dengan baik? Ini tentang memiliki keseimbangan yang melekat baik, mengemas banyak silinder dengan panjang yang lebih pendek dan dapat menghasilkan banyak tenaga dan torsi, karena ada empat tenaga untuk setiap putaran crankshaft, dibandingkan dengan hanya dua di mesin four-cylinder four-stroke dan tiga dari enam. Ini juga serbaguna, memberikan penyempurnaan besar untuk mobil mewah, tenaga untuk mobil sport, mobil balap, dan melepaskan torsi untuk SUV dan truk pick-up.
Apa yang membuat V8 sangat berbeda dari kebanyakan mesin lain adalah ada dua tipe yang berbeda, dan ini berkaitan dengan desain crankshaft. Sebuah V8 dapat dianggap sebagai empat mesin V-twin. Meskipun ada delapan silinder, crankshaft hanya memiliki empat crankpins atau 'jurnal' yang pistonnya dipasang dengan batang penghubung. Masing-masing digunakan bersama oleh sepasang silinder yang berlawanan, seperti V-twin.
Dalam V8 konvensional, jurnal disusun pada 90 derajat satu sama lain, jadi melihat dari ujung crankshaft, mereka membentuk silang. Sebuah engkol bidang datar memiliki jurnal yang disusun pada 180 derajat satu sama lain, sehingga poros crankshaft terletak rata di atas permukaan, dan dilihat dari ujungnya, menyerupai huruf I.
Kenapa berbeda? Crank bidang datar lebih ringan dan, karena jurnal crankshaft berada pada 180deg, urutan penembakan bergerak secara berurutan dari satu bank silinder ke bank lainnya: kiri, kanan, kiri, kanan, dan seterusnya. Ini berarti pulsa knalpot mengikuti satu demi satu, membentuk antrian yang teratur melalui setiap manifold buang dan membantu menarik atau 'mengais' knalpot dari mesin dengan lebih mudah.
Kombinasi crankshaft yang lebih ringan dan scavenging yang superior pada flat-plane V8 membuatnya berotasi lebih tinggi sehingga menghasilkan lebih banyak tenaga. Sisi negatifnya adalah keseimbangan inferior (pasangan piston bergerak ke arah yang sama, seperti pada mesin four-pot), yang berarti kurang mulus.
Suaranya juga sangat berbeda. Flat-plane V8 membuat suar datar khas supercar V8 dan mesin balap, yang berasal dari fakta mesin menyala seperti dua suara four-pot bersamaan. Sebaliknya, cross-plane V8 membuat burble offbeat yang dikenal sebagai muscle car. [dhe/asl/timBX] berbagai sumber