SEP 30, 2019@10:00 WIB | 1,178 Views
Sepertinya, era kendaraan listrik sudah semakin tak terhindarkan saat ini, setidaknya hal di AS inilah yang menjadi alasannya. Sebuah pompa bensin di Maryland kini menghilangkan pompa bensinnya untuk diganti dengan stasiun pengisian mobil listrik (SPLU) yang baru. Perusahaan stasiun minyak dan gas kini semakin gencar untuk menambah stasiun pengisian kendaraan listrik di lokasi mereka agar tetap relevan ketika industri otomotif bergerak menuju era mobilisasi listrik.
Shell kini memimpin era tersebut melalui keterlibatannya dalam jaringan pengisian Ionity baru di Eropa, dan membangun SPLU di stasiun pompa bensinnya sendiri. Hingga kini, Shell memiliki jaringan pengisian dengan lebih dari 30.000 pengisi daya. Petro Canada, yang dulunya perusahaan minyak milik negara di Kanada kini menjadi bagian dari Suncor, yang juga ikut bergabung, dalam perubahan dari SPBU menjadi SPLU.
BP juga mulai berinvestasi dalam pengisian kendaraan listrik melalui investasi di dengan start up, dan Chevron juga mulai memasang stasiun pengisian kendaraan listrik di pompa bensinnya.
Sekarang seorang pemilik pompa bensin di Takoma Park, Maryland, juga melangkah lebih jauh dan melepas pompa bensinnya untuk memasang stasiun pengisian listrik umum.
Depeswar Doley, pemilik SPBU tersebut sejak 1997, mengatakan dia sudah tidak senang dengan cara kontrak perusahaan minyak dan bensin seperti membatasi penggunaan beberapa pemasok, termasuk klausul yang memperpanjang kontrak ketika volume penjualan tertentu tidak terpenuhi dan membatasi dukungan pemeliharaan. Faktor-faktor bisnis ini telah mendorongnya untuk mempertimbangkan opsi lain, yaitu memasang SPLU. Mereka memasang empat stasiun pengisian daya 200 kW bertenaga tinggi, dan para pengemudi dapat duduk di dalam toko serba ada di area dengan layar televisi, sehingga mereka dapat memantau kemajuan pengisian daya kendaraan mereka.
Proyek ini didanai bersama oleh Electric Vehicle Institute dan Maryland Energy Administration, yang memberikan hibah sebesar $ 786.000, ataut Rp 11 Miliar.[prm/timBX]