OCT 31, 2024@19:00 WIB | 118 Views
Renault tengah membentuk tim penelitian dan pengembangan kendaraan listrik di Shanghai. Perusahaan ini menargetkan untuk memulai produksi massal kendaraan listrik baru pada akhir tahun 2025. Mobil baru tersebut akan diproduksi dan dijual hanya di Eropa, demikian laporan media lokal.
AutoPix melaporkan. meskipun Renault memiliki hubungan kuat dengan industri otomotif Cina, ini adalah pertama kalinya produsen mobil Prancis itu berinvestasi dalam pengembangan mobil baru di Cina,
Namun, mobil listrik buatan Renault yang dikembangkan di China tidak akan diproduksi di China dan tidak direncanakan untuk diluncurkan di pasar domestik. "Mobil ini hanya untuk Eropa," klaim laporan tersebut.
Pada bulan Juni, dilaporkan bahwa pihak Tiongkok akan membantu Renault dengan Twingo versi listrik. "Pengembangan mobil akan dilakukan bersama dengan mitra Tiongkok untuk mengurangi waktu pengembangan dan biaya," kata seorang informan dalam proyek tersebut kepada Autohome.
Kepala Strategi Industri Renault, Franck Naro, mengklaim bahwa perusahaan itu setara dengan perusahaan Tiongkok dalam jalur perakitan kendaraan listrik dan dapat menyamai kecepatan produksi produsen kendaraan listrik Tiongkok yang paling kompetitif. "Dari apa yang dapat kami lihat, kami sejajar dengan mereka," kata Naro.
Tim R&D kecil Renault di Shanghai didirikan awal tahun ini untuk mengerjakan program kendaraan listrik yang diperbarui. Tim ini merupakan bagian dari kantor Renault China di Shanghai tetapi melapor langsung ke kantor pusat Renault di Prancis, bukan Renault China.
Renault berencana untuk mengalihkan lebih banyak penelitian dan pengembangan kendaraan listriknya ke China, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk membangun sistem pengembangan kendaraan listrik secara menyeluruh di sana, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras.
Renault kemungkinan besar ingin memanfaatkan rantai pasokan kendaraan listrik China yang luas, mengikuti jejak para pesaingnya yang lama dalam merelokasi sebagian operasi R&D dan rantai pasokan mereka ke China. Misalnya, Volkswagen merancang model kendaraan listrik di China khusus untuk pasar China, sementara BMW dan Mercedes-Benz mengembangkan kendaraan listrik di China untuk penjualan global.
Namun, Renault sedikit berbeda. Karena tidak memiliki pangsa pasar yang besar di Cina, perusahaan ini tidak berfokus untuk bersaing di pasar kendaraan listrik Cina. Sebaliknya, Renault bermaksud untuk menggunakan Cina sebagai basis pengembangan kendaraan listrik dan kebutuhan rantai pasokan, dengan Eropa dan pasar luar negeri lainnya sebagai fokus utamanya, demikian menurut laporan tersebut, mengutip sumber yang dekat dengan Renault Cina. (ibd/timBX)