MAR 26, 2020@21:00 WIB | 919 Views
Meski wabah Corona sudah mendunia, market otomotif Eropa boleh dibilang belum terlalu terpukul. Hal ini didasarkan penilaian JATO Dynamics, analis global yang diwakili oleh Felipe Munoz menyampaikan kondisi market otomotif di Eropa. "Situasi market otomotif memburuk secara cepat, dikarenakan regulasi yang kompleks, kurangnya suplai mobil yang memenuhi homologasi eropa, dan meningkatnya tekanan ekonomi. Faktor tersebut memiliki dampak buruk pada kepercayaan konsumen." Dirinya menambahkan, pandemi corona belum banyak memukul market mobil Eropa.
Hal itu diperburuk dengan pencapaian global sales di Eropa. Angka penjualan otomotif di Eropa turun sekitar 7 persen dari Februari 2019 sebanyak 1.143.852 unit menjadi 1.063.264 pada Februari 2020, seperti yang dikutip dari laman autoexpress.com.
Sementara itu, anomali market mulai terjadi pada market mobil listrik. Di Prancis, angka mobil listrik mulai terkerek naik 14 persen, diikuti di Jerman 11 persen sebagai mobil yang teregistrasi setiap bulannya. Sementara di Inggris, mobil listrik mulai menyerap 13 market, tertinggi kedua dari 5 market terbesar eropa. Sementara Norwegia angka penjualan mobil listrik mencapai 75 persen, dibanding mobil dengan internal combustion.
Di luar itu, market mobil dengan pembakaran internal cukup laris. Sebut saja, Renault Clio dinobatkan sebagai mobil terlaris di Eropa, menyalip dominasi VW Golf di bulan Februari 2020. Kedua brand sama-sama saling merilis varian terbarunya.
Renault Clio Mk5 terjual 24.914 unit di bulan Februari, sementara VW Golf Mk8 menempel tipis dengan raihan penjualan 24.735 unit. Namun dari angka penjualan trend penjualan year on year (YoY) Renault Clio mengalami penurunan 4 persen, sementara VW Golf mengalami penurunan 21 persen. Sementara Fiat Panda mengalami peningkatan penjualan 10 persen, dan tidak ada merek SUV yang masuk dalam daftar 10 besar mobil terlaris di Eropa menurut data JATO Dynamics.[Ahs/timBX]