APR 04, 2024@09:30 WIB | 285 Views
Pasar van listrik di Eropa diproyeksikan akan meningkat sebesar 40 persen per tahun hingga tahun 2030. Untuk memanfaatkan peluang ini, Renault dan Volvo Group, produsen truk asal Swedia (berbeda dengan Volvo milik Geely), telah bekerja sama dengan perusahaan pengangkutan Perancis, CMA CGM Group akan mendirikan Flexis, yang menurut mereka akan "sepenuhnya mengubah" industri van.
Perusahaan baru ini akan memulai dengan merakit kendaraan di pabrik Renault Sandouville, di Prancis. Van tersebut akan sangat modular, dan akan didasarkan pada platform skateboard yang sepenuhnya elektrik.
Hal ini akan memungkinkan Flexis memproduksi van yang dibuat khusus untuk membantu meningkatkan efisiensi bagi perusahaan pengiriman. CEO Renault, Luca De Meo mengatakan kepada Autocar bahwa efisiensi merupakan masalah besar dalam bidang kendaraan komersial, karena setiap 30 detik yang dapat dihemat oleh perusahaan logistik selama pengiriman akan meningkatkan profitabilitas sebesar 1 persen.
Untuk membantu mempersingkat waktu pengiriman, van akan memiliki titik masuk yang lebih rendah, sehingga masuk dan keluar lebih mudah dan cepat. Ini juga akan memiliki jalan masuk ke kompartemen kargo, sehingga pengemudi tidak perlu berjalan kaki untuk masuk ke belakang.
Selain itu, platform perangkat lunak Flexis, yang menggabungkan kemampuan pembelajaran mengenai rute perusahaan logistik dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pengisian waktu istirahat, akan menyederhanakan proses orientasi bagi pengemudi baru. Hal ini sangat penting mengingat, menurut CEO Flexis, Philippe Divry, pengemudi industri cenderung berpindah pekerjaan setiap 12 hingga 18 bulan. Menyederhanakan proses pelatihan akan meningkatkan efisiensi mereka dengan lebih cepat.
Memang benar, de Meo sangat antusias dengan Flexis dan membayangkannya lebih dari sekadar perusahaan van biasa. "Ini mirip dengan Tesla pada kendaraan komersial," jelasnya, mengungkapkan keyakinannya bahwa perusahaan tersebut akan merevolusi persepsi tentang van di seluruh dunia.
Dan maksudnya adalah seluruh dunia, karena platform skateboard dengan struktur body mobil "mirip Lego" yang dapat diletakkan di atasnya memberikan Flexis peluang luar biasa untuk berkembang secara global, menurut Divry. Mereka menyasar pasar seperti Brazil dan Amerika Utara, selain Eropa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Renault dan Volvo Group, yang masing-masing memiliki 45 persen saham di Flexis, akan menginvestasikan 300 juta euro (sekitar Rp 5,1 triliunan, dengan nilai tukar saat ini) selama tiga tahun ke depan. Meski sisa 10 persen perusahaan saat ini dimiliki oleh CMA CGM Group, de Meo mengatakan perusahaan sedang mencari tambahan mitra baru. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber